Jum'at, 17/10/2025 04:46 WIB

Sejarah di Balik Peringatan Hari Pangan Sedunia

Di balik peringatan Hari Pangan Sedunia, tersimpan sejarah panjang yang berakar dari semangat global untuk mengatasi kelaparan dan ketimpangan pangan.

Ilustrasi Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap 16 Oktober (Foto: RRI)

Jakarta, Jurnas.com - Setiap tahun, dunia memperingati Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober. Di balik momen ini, tersimpan sejarah panjang yang berakar dari semangat global untuk mengatasi kelaparan dan ketimpangan pangan.

Semua berawal dari Konferensi FAO ke-20 di Roma pada November 1976. Dalam forum tersebut, 147 negara anggota—termasuk Indonesia—menyepakati Resolusi No. 179, yang menjadi dasar penetapan World Food Day.

Peringatan ini lahir dari kepedulian atas isu kelaparan global, yang hingga kini masih menjadi ancaman nyata bagi jutaan orang. Inisiasi resmi Hari Pangan Sedunia sendiri dicetuskan pada Konferensi Umum FAO tahun 1979, lewat usulan Delegasi Hungaria, Dr. Pal Romany.

Melalui resolusi itu, disepakati bahwa mulai tahun 1981, seluruh anggota FAO akan memperingati Hari Pangan Sedunia setiap 16 Oktober. Tanggal ini dipilih untuk menandai berdirinya FAO pada 16 Oktober 1945—sebuah simbol perlawanan global terhadap kelaparan.

Peringatan ini tidak sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum untuk meningkatkan kesadaran internasional terhadap isu pangan. Mulai dari krisis gizi, ketahanan pangan, hingga distribusi yang belum merata di berbagai belahan dunia.

Bagi Indonesia, keterlibatan dalam peringatan ini adalah konsekuensi logis dari keanggotaannya di FAO. Pemerintah kemudian menetapkan bahwa peringatan Hari Pangan Sedunia diselenggarakan secara lintas sektor dan kementerian.

Sebagai vocal point FAO di Indonesia, biasanya Kementerian Pertanian ditunjuk sebagai leading institution dalam pelaksanaan Hari Pangan Sedunia. Kementerian ini memimpin koordinasi nasional dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari lembaga pemerintah hingga pelaku swasta.

Tujuan utama dari penyelenggaraan HPS adalah mengajak seluruh elemen masyarakat memahami pentingnya isu pangan sebagai masalah strategis. Bukan hanya di tingkat global, tapi juga dalam konteks regional dan nasional.

Sejak pertama kali diperingati pada 1981, Hari Pangan Sedunia terus menjadi pengingat bahwa persoalan pangan adalah tanggung jawab bersama. Dan bahwa setiap negara, termasuk Indonesia, punya peran dalam menjaga akses pangan yang merata, sehat, dan berkelanjutan.

Peringatan ini juga menjadi pengingat bahwa ketahanan pangan bukan sekadar soal produksi, tapi soal akses dan keadilan. Makanan yang bergizi dan layak harus tersedia untuk semua orang, tanpa merusak lingkungan tempat makanan itu berasal. (*)

KEYWORD :

Hari Pangan Sedunia 16 Oktober Sejarah Hari Pangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :