Selasa, 14/10/2025 19:50 WIB

KTT Gaza Harus Kunci Ribuan Senjata, Bom, dan Pembangkangan Israel

“Masa damai ini harus berhasil menghentikan kelaparan sebagai senjata pembunuhan masal.

Diplomat senior Ple Priatna. Foto: dok. Jurnas

JAKARTA, Jurnas.com – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gazaatau dikenal Gaza Peace Summit, yang baru saja selesai digelar di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10/2025), harus mengunci ribuan senjata dan bom, juga pembangkangan Israel untuk terus melakukan genosida terhadap warga Gaza.

KTT yang digagas Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Mesir,  Abdel Fatah al-Sisi yang mengundang banyak kepala negara, termasuk Presiden RI Prabowo Subianto ini juga diharapkan menghentikan kelaparan yang bisa menjadi pembunuh massal warga Gaza.

“Masa damai ini harus berhasil menghentikan kelaparan sebagai senjata pembunuhan masal, dengan membuka akses masuknya bantuan, bahan pangan, obat-obatan, tenaga medis dan rekonstruksi rumah sakit,” kata Diplomat Senior Ple Priatna, di Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Ple Priatna mengatakan, perdamaian bisa bertahan bila dilakukan tiga hal. Pertama, dunia menghentikan kekuatan pembangkangan diplomatik Israel. Kedua, senjata dan bom milik kekuatan pembangkang kolonial harus dikunci selamanya. Ketiga, Amerika harus melepas dukungan diplomatik buta pada pembangkang kolonial itu.

Menurutnya, tetap hidup dan melanjutkan kehidupan adalah hak paling azasi yang tidak boleh dikurangi maknanya. Dan hanya melalui perdamaian semua bisa diselamatkan.

Berdasarkan data, penduduk Gaza yang tewas akibat kebrutalan tentara penjajah Israel telah melampaui 67 ribu orang, sementara yang luka, cacat dan hilang melebihi 120 ribu orang.

Lebih dari 100 ribu bangunan, rumah tinggal, rumah sakit, sekolah dan fasilitas penting lain hanya tinggal puing.

“Tidak boleh ada lagi dentuman bom yang dijatuhkan dipemukiman dan tindakan keji militer Israel menghalangi bantuan pangan masuk yang membuat rakyat kelaparan, malnutrisi, dan sakit serta tak ada air untuk diminum,” ujarnya.

“Perdamaian adalah pelindung terbaik sekaligus solusi keluar dari kematian massal penduduk Palestina. Perdamaian ini menghentikan serentak ribuan senjata, bom, tank, dan pasukan IDF terkunci, tidak boleh lagi diarahkan untuk membunuh dan menghancurkan pemukiman, gedung dan rumah sakit, ambulans, tenaga medis, dan sekolah.” Imbuh Ple Priatna.

Ple Priatna menegaskan, perdamaian adalah instrumen terbaik untuk mengunci dan menghentikan pembangkangan kolonial Israel. Sekaligus momen mengunci senjata, pesawat terbang dan bom Israel bisa digunakan apapun alasannya untuk dijatuhkan di pemukiman padat penduduk sipil.

“Perdamaian saat ini adalah solusi efektif untuk melawan genosida. Kekuatan kolonial Israel hanya tinggal senjata, tank, dan ribuan bom. Itupun bergantung pada pasokan AS, Jerman, Inggris, dan negara Barat lainnya,” katanya.

‎Menurut Ple Priatna, super digdaya kolonial ini berikut penarikan mundur teratur pasukan, menempatkan Israel sudah terpojok secara politik seperti ucapan Trump Israel tidak bisa melawan dunia.

Kekuatan membangkang Israel pada Piagam PBB, Konvensi Genosida, pada statuta Roma, pada ratusan Resolusi DK dan Majelis Umum, tidak boleh lagi dientertained AS melalui veto dan dilindungi sebagai imunitas dan impunitasnya. AS tidak boleh lagi mengendong Israel untuk menciptakan konflik dan perang.

“Israel harus sadar tidak ada tempat lain untuk hidup, selain di tanah Palestina. Mempertahankan kolonialisme usang menduduki tanah Palestina, hanya menempatkan Israel keluar dari komunitas peradaban dunia, terus membangkang menduduki negara Palestina harus berakhir,” pungkasnya.

KEYWORD :

KTT Gaza Pembangkangan Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :