Selasa, 14/10/2025 20:40 WIB

Akhir September 2025, Belanja Pemerintah Melambat 1,6 Persen

Realisasi belanja pemerintah pusat (BPP) tercatat melambat 1,6 persen dengan nilai Rp1.589,9 triliun, setara 59,7 persen dari proyeksi

Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Hingga 30 September 2025, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 defisit sebesar Rp371,5 triliun atau 1,56 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

“Sampai dengan akhir triwulan III-2025, kinerja APBN tetap terjaga dengan defisit 1,56 persen PDB dan keseimbangan primer yang positif,” kata Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Nilai realisasi Belanja Negara mencapai Rp2.234,8 triliun atau setara 63,4 persen dari proyeksi, terkoreksi 0,8 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp2.251,8 triliun.

Realisasi belanja pemerintah pusat (BPP) tercatat melambat 1,6 persen dengan nilai Rp1.589,9 triliun, setara 59,7 persen dari proyeksi.

Seluruh komponen BPP juga menunjukkan tren perlambatan. Belanja kementerian/lembaga (K/L) turun 0,3 persen dengan realisasi Rp800,9 triliun atau 62,8 persen dari proyeksi. Sedangkan belanja non-K/L melandai 2,9 persen dengan nilai Rp789 triliun atau 56,8 persen dari proyeksi.

Sebaliknya, penyaluran transfer ke daerah (TKD) mengalami pertumbuhan positif 1,5 persen, dengan nilai Rp644,9 triliun atau 74,6 persen dari proyeksi.

“Efektivitas belanja didorong oleh pelaksanaan program prioritas, bantuan sosial (bansos), dan belanja modal infrastruktur,” ujar Purbaya.

Dengan kinerja itu, keseimbangan primer tercatat surplus Rp18 triliun, menunjukkan konsolidasi fiskal yang terus berlanjut.

Purbaya mengatakan tren realisasi itu menunjukkan APBN tetap adaptif dan kredibel, yang mampu menjaga keseimbangan antara dukungan terhadap pemulihan ekonomi dan kesinambungan fiskal dalam jangka menengah.

KEYWORD :

APBN 2025 Belanjan Pemerintah Purbaya Yudhi Sadewa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :