Selasa, 14/10/2025 15:30 WIB

PKB Tolak Keras Segala Bentuk Framing yang Lecehkan Dunia Pesantren

KPI tidak boleh diam. Ini soal martabat lembaga pendidikan keagamaan yang telah melahirkan jutaan warga berkarakter dan berkontribusi bagi bangsa.

Wakil Ketua Komisi X DPR Fraksi PKB, Lalu Hadrian Irfani. (Foto: Ist)

 

Jakarta, Jurnas.com - PKB menyesalkan tayangan Trans7 yang menampilkan narasi negatif terhadap para kiai, santri, dan pesantren. Partai yang diketuai Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) itu mendesak stasiun televisi swasta itu meminta maaf dan melakukan pembenahan internal.

Menurut Wakil Ketua Komisi X dari Fraksi PKB Lalu Hadrian Irfani, PKB akan berada di garis terdepan membela kehormatan pesantren, para kiai, dan santri yang menjadi bagian penting dari sejarah dan jati diri bangsa Indonesia.

"Pesantren adalah pilar moral bangsa. Sejarah kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran para kiai dan santri. Karena itu, PKB menolak keras segala bentuk framing media yang melecehkan dunia pesantren," kata Lalu dalam keterangannya, Selasa (14/10).

Lalu menyampaikan tiga sikap terhadap persoalan tersebut. Pertama, PKB meminta Trans7 untuk melakukan pembenahan internal, menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada publik dan komunitas pesantren, serta memberikan hak jawab setara kepada pesantren.

"PKB juga mendorong agar Trans7 membuat program edukatif pemulihan yang menyoroti nilai-nilai luhur pesantren seperti adab, etika, khidmah, dan kemandirian santri," kata dia.

Kedua, kata Lalu, PKB mendesak KPI untuk menindaklanjuti aduan publik sesuai Pedoman (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), serta memberikan sanksi administratif apabila terbukti terjadi pelanggaran etika siaran.

"KPI tidak boleh diam. Ini soal martabat lembaga pendidikan keagamaan yang telah melahirkan jutaan warga berkarakter dan berkontribusi bagi bangsa," ujar Lalu.

Ketiga, PKB mengajak seluruh komunitas pesantren untuk tetap tenang, menjaga kerukunan, dan tidak terprovokasi. Boikot media adalah hak moral masyarakat, namun PKB menegaskan agar langkah-langkah dilakukan melalui jalur konstitusional dan pendidikan publik, agar media dapat memahami pesantren secara utuh dan proporsional.

"PKB lahir dari rahim pesantren dan karena itu memiliki tanggung jawab moral untuk membela kehormatan para kiai dan santri. Tradisi khidmah di pesantren bukan bentuk eksploitasi, tetapi pendidikan karakter,  menumbuhkan rasa tanggung jawab, kemandirian, dan penghormatan kepada ilmu serta guru," katanya.

Ketua DPW PKB NTB itu juga menyatakan pihaknya mengusulkan kepada pemerintah melalui Kemdikdasmen agar nilai-nilai adab, etika, dan karakter pesantren dapat dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Terutama di sekolah umum, agar semangat pendidikan berbasis moral dan akhlak dapat dirasakan seluruh pelajar Indonesia.

"Media memiliki daya didik publik yang luar biasa. Karena itu, PKB menyerukan agar semua lembaga penyiaran berhenti mencari sensasi murahan dan kembali ke fungsi edukatif, mencerdaskan bangsa dan menumbuhkan saling hormat antar kelompok masyarakat," tegas Lalu.

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi X Fraksi PKB Lalu Hadrian Irfani tayangan Trans7 narasi negatif pelecehan pes




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :