Senin, 13/10/2025 20:15 WIB

Siswa Disabilitas Netra Bersyukur Pembelajaran Ditunjang IFP

Sejak tahun ini, Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Trituna, Subang, Jawa Barat merupakan penerima bantuan IFP dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) usai diluncurkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) lalu.

Raka, siswa SLBN Trituna Subang mengoperasikan IFP (Foto: Muti/Jurnas.com)

Subang, Jurnas.com - Raka tak tampak canggung saat berdiri di depan Papan Interaktif Pintar (Interactive Flat Panel/IFP). Tangannya sibuk menggeser dan mengetuk layar digital secara bergantian, sembari mendengarkan suara robot yang keluar dari celah-celah pengeras.

"Youtube," suara robot memandu Raka untuk mengetuk layar sebanyak dua kali. Dia menuruti saja. Sebagai siswa disabilitas netra, suara menjadi panduannya untuk mengoperasikan IFP.

Sejak tahun ini, Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Trituna, Subang, Jawa Barat merupakan penerima bantuan IFP dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) usai diluncurkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) lalu.

Bagi Raka, IFP cukup membantunya sebagai siswa disabilitas. Kehadiran fitur talkback membuat kini dirinya tak memiliki hambatan dalam mengakses platform digital.

"Alhamdulillah support untuk anak-anak disabilitas yang memiliki hambatan penglihatan. Ada talkback dan itu seru banget," kata Raka saat ditemui di sela-sela presstour Kemdikdasmen pada Senin (13/10).

Sebelum ada IFP, Raka mesti bersusah payah menggunakan braille untuk memahami pembelajaran, dengan memanfaatkan alat tulis braille yang ditempelkan ke atas kertas.

Namun, setelah adanya IFP siswa kelas X ini tak lagi mengalami kesulitan ketika mengakses berbagai materi pelajaran di platform digital, termasuk saat membayangkan sebuah visual alam.

"Sekarang saya pengin belajar semuanya. Yang paling berkesan itu tentang pengetahuan alam, kayak melihat suasana alam. Kita kan tunanetra susah ya. Karena ada orang atau robotik yang membantu kita, kita jadi terbayang mengimajinasikan itu," ujar penyuka seni musik ini.

Atas bantuan IFP tersebut, Raka menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu`ti. "Terima kasih buat pak presiden, pak menteri, dengan alat IFP ini kami disabilitas sangat terbantu," dia menambahkan.

Tak hanya untuk siswa disabilitas netra, guru SLBN Trituna Subang, Edwin Waliudin, mengatakan IFP juga dapat dioperasikan oleh siswa disabilitas rungu, disabilitas grahita, dan disabilitas daksa.

Sebelum ada IFP, lanjut Edwin, siswa menggunakan berbagai media yang ada di sekolah, di antaranya geometris, rusuk, dan infocus.

"Bagi saya sebagai guru SLB lebih baik menggunakan media konkret. Misal kalau materinya tumbuhan lihat pohon-pohon. Kelebihannya kalau melihat konkret ingatannya lebih panjang, lalu kalau dengan IFP siswa menjadi tidak bosan saat belajar," kata Edwin.

KEYWORD :

Bantuan IFP Papan Pintar Interaktif SLBN Trituna Subang Kemdikdasmen




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :