Pembukaan STQH Nasional XXVIII 2025 di Kendari (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno hadir mewakili Presiden Prabowo Subianto, saat membuka Seleksi Tilawatil Qur`an dan Musabaqah Hadis (STQH) Nasional XXVIII 2025 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Sabtu (11/10) malam.
Sebanyak lebih dari 2.000 peserta yang berasal dari 38 kafilah dari seluruh provinsi hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Pembukaan STQH Nasional XXVIII Tahun 2025 ditandai dengan pemukulan alat musik tradisional khas Sulawesi Tenggara, Dimba, oleh Menko PMK Pratikno bersama Menteri Agama dan Gubernur Sulawesi Tenggara.
Menko PMK menuturkan, di masa lalu telah terbukti perpaduan antara penguasaan ilmu pengetahuan dan penanaman nilai akhlakul karimah dari Alquran dan hadis mampu melahirkan kemajuan besar peradaban. Dia mencontohkan peradaban Islam pernah menjadi mercusuar ilmu pengetahuan dunia.
"Para ilmuwan muslim menerangi dunia dengan penemuan di bidang kedokteran, astronomi, matematika, dan filsafat. Mereka juga adalah para penghafal Al-Quran sekaligus para pemikir dan ilmuwan besar. Ini adalah bukti bahwa iman dan akal, wahyu dan ilmu dapat berjalan seiringan untuk membangun peradaban yang agung," kata dia.
Sultra jadi Tuan Rumah STQH Nasional 2025
Dalam konteks masa kini, Pratikno menyampaikan, saat ini umat manusia hidup di tengah arus perubahan yang berlari kencang. Gelombang kemajuan yang didorong oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah merambah ke seluruh sendi kehidupan. Informasi mengalir tanpa batas, dan inovasi lahir hampir setiap saat.
Oleh karena itu, Menko PMK mengajak generasi muda Muslim untuk menyeimbangkan antara penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan pengamalan nilai-nilai akhlakul karimah.
Dia juga mendorong agar generasi muda tidak menutup diri dari kemajuan zaman, tetapi menjadikannya sebagai sarana untuk memperkuat keimanan, memberi manfaat, serta membangun kemajuan Indonesia.
"Saya mengajak kita semua, para generasi muda, jangan pernah menutup diri dari perkembangan zaman. Kuasai ilmu pengetahuan, rebut teknologi, dan jadilah yang terdepan dalam inovasi. Jadikan kemajuan sebagai kendaraan untuk memperkuat syiar Islam di panggung dunia," Menko Pratikno menambahkan.
Menko PMK mengingatkan bahwa fondasi akhlakul karimah tidak boleh goyah sedikitpun. Menurutnya, kemajuan tanpa akhlak justru dapat menjadi ancaman. Ia mengibaratkan kemajuan tanpa akhlak seperti pedang tajam di tangan orang yang matanya tertutup, berpotensi melukai, merusak, bahkan menghancurkan.
"Di sinilah Alquran dan hadis memegang peran yang paling hakiki, sebagai kompas moral abadi yang menuntun kita agar tidak tersesat dalam kemajuan duniawi," ujar dia.
Pada kesempatan tersebut, Menko PMK juga menyampaikan pesan dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kepada seluruh peserta, dewan juri, dan masyarakat yang hadir, serta mendoakan agar pelaksanaan STQH Nasional XXVIII berjalan lancar dan sukses.
"Bapak Presiden berharap kegiatan ini semakin memperkokoh kecintaan kepada Al-Qur’an dan Hadits, memperkokoh komitmen merawat persatuan dalam keberagaman, serta menjaga kelestarian alam sebagaimana kekhalifahan manusia di muka bumi," kata Menko PMK menyampaikan pesan Presiden RI.
Kegiatan STQH Nasional XXVIII Tahun 2025 diselenggarakan pada 9 hingga 19 Oktober 2025. Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Nasional Abu Rokhmad, Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka, serta perwakilan pemerintah daerah dari 38 provinsi di seluruh Indonesia.
KEYWORD :STQH Nasional 2025 Menko PMK Pratikno Kementerian Agama
