Minggu, 12/10/2025 22:17 WIB

Begini Suara Tiupan Sangkakala Malaikat Israfil di Hari Kiamat

Dalam ajaran Islam, hari kiamat digambarkan sebagai peristiwa yang luar biasa dahsyat, yang akan mengguncang seluruh langit dan bumi

Ilustrasi - tiupan sangkakala oleh malaikat Israfil (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Dalam ajaran Islam, hari kiamat digambarkan sebagai peristiwa yang luar biasa dahsyat, yang akan mengguncang seluruh langit dan bumi.

Salah satu momen paling menakutkan dalam peristiwa itu adalah ketika Malaikat Israfil meniup sangkakala, sebuah tiupan yang suaranya begitu keras hingga membuat seluruh makhluk hidup mati seketika, kecuali yang dikehendaki oleh Allah SWT.

Tiupan sangkakala ini bukan hanya simbol kehancuran alam semesta, tetapi juga tanda pasti bahwa kehidupan dunia telah berakhir. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat bertahan dari kekuatannya. Para ulama menyebutnya sebagai suara paling menggetarkan dalam sejarah alam semesta.

Allah SWT berfirman dalam Surah Az-Zumar ayat 68:

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَمَن فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَن شَاءَ اللَّهُ

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah semua yang di langit dan yang di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah.”

Ayat ini menggambarkan kedahsyatan tiupan pertama yang disebut nafkhatus sha‘q, tiupan yang menghancurkan segala kehidupan.

Suara sangkakala yang ditiup oleh Israfil begitu keras, hingga gunung-gunung hancur, lautan meluap, langit terbelah, dan bumi bergetar hebat. Tidak ada tempat untuk bersembunyi atau melarikan diri.

Ulama tafsir seperti Imam Al-Qurthubi menjelaskan bahwa tiupan itu tidak seperti suara apa pun yang pernah didengar manusia. Dalam tafsirnya, ia menggambarkan bahwa suara tersebut menjangkau seluruh penjuru langit dan bumi pada waktu yang sama — membuat seluruh makhluk jatuh pingsan atau mati karena terkejut.

Setelah alam semesta hancur dan seluruh makhluk binasa, datanglah tiupan kedua, yang disebut nafkhatus ba‘ts — tiupan kebangkitan. Allah SWT berfirman dalam Surah Yasin ayat 51:

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ الْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ

“Dan ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kubur menuju kepada Tuhan mereka.”

Tiupan kedua inilah yang membangunkan manusia dari kematian. Suara sangkakala membelah keheningan alam yang hancur, mengguncang kubur-kubur, dan membuat manusia bangkit dengan rasa takut luar biasa.

Dalam sebuah hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa antara dua tiupan sangkakala terdapat jarak empat puluh (masa) — para sahabat pun tidak memastikan apakah yang dimaksud adalah empat puluh hari, bulan, atau tahun. Hanya Allah yang mengetahuinya.

Kerasnya suara sangkakala tidak dapat dibayangkan dengan ukuran duniawi. Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an al-Azhim menulis bahwa suara tiupan Israfil akan menembus setiap celah dan rongga, membuat seluruh makhluk tak kuasa menahan rasa takut dan kengerian.

Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:

“Israfil telah menempelkan mulutnya pada sangkakala, menundukkan kepalanya, dan menunggu kapan diperintahkan untuk meniupnya. Seandainya tiupan itu terjadi sekarang, niscaya seluruh makhluk binasa.”

Ulama menggambarkan bahwa suara tiupan itu bukan hanya keras, tetapi juga mengandung energi kehancuran total. Langit akan terbelah, bintang-bintang bertaburan, dan bumi berguncang tanpa henti.

Suara itu menjadi panggilan terakhir bagi seluruh makhluk untuk mengakhiri kehidupan dunia dan memasuki alam akhirat.

Meski peristiwa ini belum terjadi, para ulama menekankan bahwa keimanan terhadap tiupan sangkakala merupakan bagian dari rukun iman kepada hari akhir.

Tiupan itu mengingatkan manusia tentang keterbatasan hidup, kekuasaan Allah yang mutlak, dan bahwa tidak ada sesuatu pun yang kekal di dunia ini.

KEYWORD :

Info Keislaman hari kiamat tiupan sangkakala malaikat Israfil




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :