
Ilustrasi - hari kiamat (Foto: Suara Muhammadiyah)
Jakarta, Jurnas.com - Hari Kiamat merupakan peristiwa puncak dalam perjalanan kehidupan alam semesta, di mana seluruh makhluk akan hancur dan berakhir.
Dalam berbagai riwayat sahih, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa manusia yang hidup dan menyaksikan langsung datangnya kiamat adalah golongan yang paling buruk di antara umat manusia.
Dalam hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
Ini Pandangan Islam tentang Anak Perempuan
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا عَلَى شِرَارِ النَّاسِ
“Kiamat tidak akan terjadi kecuali menimpa manusia yang paling buruk.” (HR. Muslim)
Hadis ini menjadi dasar utama bahwa mereka yang sempat hidup ketika tiupan sangkakala pertama ditiup oleh Malaikat Israfil bukanlah golongan orang saleh, melainkan manusia yang sudah tidak memiliki lagi nilai iman dan moralitas.
Para ulama menafsirkan bahwa menjelang kiamat, tidak ada lagi orang yang menyebut nama Allah, tidak ada ibadah, dan tidak ada tauhid yang tersisa di muka bumi. Dunia akan dipenuhi dengan kekufuran, kezaliman, dan perbuatan dosa.
Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan:
“Maksud dari ‘orang paling buruk’ adalah mereka yang tidak mengenal Allah, tidak memiliki iman, dan hanya mengikuti hawa nafsu. Pada masa itu, tidak ada lagi orang saleh karena Allah telah mencabut ruh semua mukmin sebelum kiamat datang.”
Berdasarkan hadis lain dari Abdullah bin Amr bin Ash RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Allah akan mengutus angin lembut dari arah Yaman, yang akan mencabut nyawa setiap orang yang di dalam hatinya terdapat iman seberat biji zarrah. Maka tidak akan tersisa seorang pun di muka bumi kecuali orang yang paling jahat, dan kepada mereka itulah kiamat akan terjadi.”
(HR. Muslim)
Hadis ini menjelaskan bahwa sebelum datangnya kiamat besar, Allah SWT terlebih dahulu akan mematikan seluruh orang beriman melalui hembusan angin lembut. Dengan demikian, hanya orang-orang yang kafir, fasik, dan durhaka yang tersisa di dunia.
Ketika itulah, Malaikat Israfil meniup sangkakala pertama sebagai tanda berakhirnya seluruh kehidupan. Maka, manusia-manusia terakhir yang hidup yang tidak mengenal ibadah dan melupakan Allah akan menjadi saksi kehancuran total alam semesta.
Menurut tafsir ulama, yang dimaksud “orang paling buruk” bukan semata karena mereka hidup di masa itu, melainkan karena mereka telah menolak seluruh ajaran kebenaran. Hati mereka keras, tidak lagi mengenal kasih sayang, dan kehidupan sosialnya penuh kebohongan, pengkhianatan, serta kezaliman.
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di dalam tafsirnya menulis:
“Manusia pada masa itu adalah orang-orang yang hanya hidup untuk bersenang-senang. Mereka tidak mengenal halal dan haram, tidak mengingat Allah, dan menjadikan dunia sebagai sesembahan.”
Artinya, keburukan mereka bukan ditentukan oleh waktu hidupnya, melainkan oleh hilangnya cahaya iman di hati mereka.
Bagi umat Islam yang hidup di masa sekarang, sabda Rasulullah SAW tersebut menjadi peringatan agar selalu menjaga keimanan. Meskipun tidak ada yang tahu kapan kiamat akan terjadi, tanda-tanda kecilnya sudah mulai tampak, seperti kerusakan moral, fitnah, dan hilangnya rasa keadilan.
KEYWORD :Info Keislaman Hari Kiamat Allah SWT Golongan