
Ilustrasi Kenapa Irak Dijuluki Negeri 1001 Malam (Foto: REUTERS)
Jakarta, Jurnas.com - Julukan Negeri 1001 Malam sudah lama melekat pada Irak, khususnya Baghdad sebagai ibu kotanya. Sebutan ini bukan sekadar simbol magis dari kisah-kisah masa lalu, tapi berakar dari sejarah panjang peradaban Mesopotamia.
Wilayah yang kini dikenal sebagai Irak menjadi pusat lahir dan berkembangnya One Thousand and One Nights atau The Arabian Nights. Dikutip dari laman Irfad, kumpulan cerita ini bukan karya satu orang, melainkan hasil akumulasi dongeng, mitos, dan folklore dari Timur Tengah, Persia, hingga Asia Selatan.
Namun, Mesopotamia—yang merupakan jantung dari Irak kuno—memegang peran penting dalam pembentukan struktur dan isi cerita-cerita tersebut. Di sinilah kota Baghdad berdiri sebagai pusat ilmu, budaya, dan sastra dunia Islam pada abad ke-9 hingga ke-13.
Pada masa itu, Baghdad menjadi latar dari banyak cerita dalam 1001 Malam. Keberadaan istana khalifah, pasar yang ramai, dan kehidupan malam kota ini tercermin jelas dalam banyak kisah Scheherazade.
Masih menurut laman Irfad, nama 1001 Malam sendiri mulai tercatat dalam sejarah melalui karya Ibn al-Nadim, seorang ilmuwan Baghdad pada abad ke-10. Ia menyebut kumpulan cerita ini dalam bukunya Fihrist, meski hanya memuat sekitar 200 cerita pada masa itu.
Penyebaran cerita terus berkembang, termasuk dengan tambahan kisah-kisah populer seperti Aladdin, Ali Baba, dan Sindbad. Meskipun sebagian versi populer ini muncul belakangan lewat terjemahan Eropa, nuansa dan latar kisahnya tetap mencerminkan citra klasik Baghdad.
Tokoh utama dalam kerangka cerita ini adalah Scheherazade, seorang wanita cerdas yang menggunakan cerita untuk menunda eksekusinya oleh Raja Shahryar. Ia bercerita setiap malam, selalu menggantung ceritanya, hingga mencapai malam ke seribu satu.
Melalui kisah-kisahnya, Scheherazade menyampaikan lebih dari sekadar hiburan. Ia menyinggung tema tentang keadilan, kesetiaan, moralitas, dan nilai-nilai spiritual yang akrab bagi masyarakat Irak pada masanya.
Karena itu, julukan Negeri 1001 Malam bukan hanya hasil dari keindahan sastra, melainkan cerminan kehidupan nyata masyarakat Baghdad dan sekitarnya. Cerita-cerita ini tumbuh dari konteks sosial, politik, dan budaya Irak kuno.
Warisan ini terus bertahan hingga kini, menjadikan Irak sebagai poros penting dalam sejarah sastra dunia. Meskipun banyak versi telah disesuaikan dan dikomersialisasi, akar kisah-kisah tersebut tetap tertanam kuat di tanah Mesopotamia.
Dengan latar, karakter, dan nilai yang mengakar di Irak, tidak berlebihan jika dunia menyebut negeri ini sebagai Negeri 1001 Malam. Julukan ini adalah penghormatan atas kontribusi Irak dalam membentuk imajinasi lintas generasi melalui kekuatan cerita. (*)
KEYWORD :Irak Negeri 1001 Malam Baghdad Mesopotamia