Minggu, 12/10/2025 01:54 WIB

Mengapa Timnas Irak Dijuluki Singa Mesopotamia dan Indonesia Garuda?

Mengapa Timnas Irak Dijuluki Singa Mesopotamia dan Indonesia Garuda?

Ilustrasi - Mengapa Timnas Irak Dijuluki Singa Mesopotamia dan Indonesia Garuda? (Foto: SS akun TikTok Fifa)

Jakarta, Jurnas.com - Timnas Indonesia akan menghadapi Irak pada laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 putaran keempat, di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, pada Minggu 12 Oktober 2025 dini hari pukul 02.30 WIB. Laga ini menjadi ujian serius bagi Skuad Garuda yang ingin menapak lebih jauh di level dunia, laga penentuan menuju Piala Dunia 2026.

Di sisi lain, Irak datang dengan reputasi sebagai salah satu kekuatan tradisional Asia. Tim yang dijuluki “Lions of Mesopotamia” atau Singa Mesopotamian ini membawa sejarah panjang, tak hanya dalam sepak bola, tapi juga dalam budaya dan peradaban dunia.

Dikutip dari berbagai sumber, julukan "Lions of Mesopotamia" atau Singa Mesopotamia konon lahir dari kebanggaan Irak akan warisan sejarah wilayah Mesopotamia, yang dikenal sebagai tempat lahirnya peradaban dunia.

Simbol "singa" diambil dari peradaban Babilonia yang sejak lama melambangkan kekuatan dan kejayaan, demikian dikutip Goal. Dengan kata lain, simbol singa dianggap mewakili kekuatan, keberanian, dan kepemimpinan—citra yang lekat dalam budaya dan mitologi Mesopotamia kuno.

Sosok seperti Gilgamesh, pahlawan epik dari peradaban tersebut, sering digambarkan mampu menaklukkan singa. Raja Asyur seperti Ashurbanipal bahkan dikenal dari relief berburu singa. Julukan Singa Mesopotamia dianggap sebagai bentuk pernyataan akan identitas dan ketangguhan Irak sebagai bangsa.

Namun sejarah sepak bola Irak tidak selalu berjalan mulus. Dikutip dari laman Historia, konflik politik dan perang yang panjang, terutama pada era Perang Teluk, sempat meminggirkan Timnas Irak dari panggung internasional.

Mereka bahkan harus absen di ajang seperti Asian Games dan Piala Asia selama dua dekade. Situasi itu menyebabkan posisi mereka di peringkat FIFA sempat merosot hingga ke level 139 dunia.

Meski demikian, Irak berhasil bangkit perlahan dan mencatat prestasi penting pada Piala Asia 2007. Di tengah perang yang masih membekap negara, mereka justru menjadi juara—dan menariknya, Indonesia menjadi salah satu tuan rumah turnamen tersebut.

Kemenangan atas tim-tim besar seperti Australia, Korea Selatan, hingga Arab Saudi mengantar Irak pada gelar paling bergengsi di Asia. Sejak saat itu, citra Lions of Mesopotamia semakin kuat sebagai simbol harapan rakyat Irak.

Kini mereka datang dengan posisi lebih baik, menduduki peringkat 58 FIFA per September 2025. Peringkat itu menegaskan bahwa Irak tetap menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan di kawasan Asia.

Di sisi lain, Timnas Indonesia dikenal luas sebagai Tim atau Skuad Garuda, sebuah julukan yang melekat kuat sejak era 1980-an. Istilah ini merujuk pada lambang negara Republik Indonesia, yakni burung Garuda yang melambangkan kekuatan, kemerdekaan, dan semangat kebangsaan.

Menurut berbagai sumber, julukan ini pertama kali dipopulerkan lewat tulisan jurnalis John Halmahera pada 1984 berjudul "Garuda, Layakkah Jadi Harapan PSSI?". Sejak itu, Garuda menjadi metafora yang merepresentasikan semangat juang para pemain tim nasional Indonesia.

Garuda bukan hanya simbol, tetapi juga menjadi narasi kolektif yang menyatukan pendukung timnas Indonesia di seluruh negeri. Setiap kali Timnas Indonesia berlaga, sorak “Garuda di dadaku” menggema sebagai bentuk dukungan penuh dari rakyat. (*)

 

 
KEYWORD :

Timnas Indonesia Timnas Irak Singa Mesopotamia Garuda




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :