Sabtu, 11/10/2025 21:55 WIB

Rumah Produksi P69 Hadirkan Film Yang Terluka, Kisah Kekerasan Perempuan

Kisah tentang korban kekerasan perempuan diangkat dalam sebuah film. Seperti apa? 

Rumah Produksi P69 Hadirkan Film Yang Terluka. (Foto: Jurnas/Ira).

Jakarta, Jurnas.com- Rumah produksi Project69 (P69) kembali mengumumkan rencananya untuk menghiasi industri perfilman nasional. Kali ini film terbaru yang disiapkannya berjudul “Yang Terluka”. Film bergenre drama thriller ini akan mengangkat kisah berlatar kehidupan sehari hari mengenai perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual berbasis digital.

“Di tengah derasnya arus media sosial dan penyebaran informasi digital, banyak perempuan menjadi korban kekerasan seksual berbasis digital. Tubuh mereka kerap dieksploitasi, harga diri mereka direnggut, dan suara mereka dibungkam oleh sistem yang seringkali memihak pelaku yang umumnya para pria,” kata Rico Michael, sutradara sekaligus penulis film “Yang Terluka”, saat berbincang pada acara Ramah Tamah Media di Jakarta, Sabtu (11/10/2025).

Rico mengatakan film “Yang Terluka” ini lahir dari kebutuhan terhadap representasi gender perempuan yang kerap termarginalisasi maupun terintimidasi. Inspirasi kisah dari pembuatan film ini, kata dia, datang dari sejumlah kasus tragis.

Di antaranya Rico menyebut kisah seorang perempuan di Malang yang bunuh diri setelah video intimnya tersebar. Lalu ada juga peristiwa seorang siswi SMA di Kalimantan Barat yang diancam mantan pacar karena tak mau berhubungan lagi hingga kasus viral konten deepfake yang melibatkan selebriti Indonesia, di mana wajah perempuan dipalsukan dalam video pornografi.

“Tentunya juga masih ada ratusan laporan di Komnas Perempuan tentang kekerasan digital yang tak kunjung ditangani secara tuntas. Dari sinilah kemudian muncul inspirasi untuk membuat film ini,” ujarnya.

Produser film “Yang Terluka”, Donnie Sjech, mengatakan dalam film ini pihaknya kembali mengajak Vinessa Inez, Dennis Adhiswara serta Chika Waode untuk terlibat di film ini. Para cast ini sebelumnya juga sudah terlibat pada debut film P69 berjudul “Dalam Sujudku”. Pemeran lainnya yang memastikan diri bakal bermain di film Yang Terluka ada Dwi Sasono, Rifky Balweel, Fanny Ghassani, Jinan Safa, Sari Koeswoyo, serta Gibran Marten.

Menurut Donnie, “Yang Terluka” ini bukan hanya sebuah film biasa. Karya ini menjadi semacam panggilan untuk mengubah narasi tentang perempuan. Ia mengatakan untuk menyampaikan bahwa “malu” bukan milik korban, tapi pelaku serta tubuh dan martabat perempuan tidak boleh jadi alat penghakiman.

“Lewat film ini, kami ingin membuka ruang diskusi, empati, dan perubahan. Karena di balik setiap kisah yang tersebar di layar, ada suara yang menunggu untuk didengar dan luka yang harus disembuhkan,” ujarnya.

Donnie juga menjelaskan produksi film “Yang Terluka”, saat ini sudah menjalani fase workshop dan reading. “Untuk produksinya kami harapkan sudah dapat dimulai pada pertengahan November mendatang,” ujarnya

KEYWORD :

Rumah Produksi P69 Yang Terluka Kekerasan Perempuan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :