Minggu, 12/10/2025 03:58 WIB

Studi: Anak Bermata Minus Rentan Cemas dan Depresi

Kesehatan mata sering kali dianggap masalah fisik semata, padahal gangguan penglihatan seperti rabun jauh (mata minus) ternyata juga dapat memengaruhi kesehatan mental anak.

Ilustrasi - anak yang sudah memakai kacamata minus sejak kecil (Foto: iStockphoto)

Jakarta, Jurnas.com - Kesehatan mata sering kali dianggap masalah fisik semata, padahal gangguan penglihatan seperti rabun jauh (mata minus) ternyata juga dapat memengaruhi kesehatan mental anak.

Sejumlah penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak dengan gangguan penglihatan memiliki risiko lebih tinggi mengalami kecemasan, rasa rendah diri, hingga depresi dibanding anak dengan penglihatan normal.

Secara medis, rabun jauh atau miopia terjadi ketika bola mata terlalu panjang atau kornea terlalu melengkung, sehingga cahaya tidak jatuh tepat pada retina.

Akibatnya, objek yang jauh tampak buram. Bila tidak segera ditangani dengan kacamata atau terapi penglihatan, penglihatan anak dapat semakin menurun dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dampak psikologisnya pun tidak bisa diabaikan. Anak bermata minus yang tidak mendapatkan penanganan tepat sering kali mengalami tekanan sosial.

Mereka mungkin menjadi sasaran ejekan, merasa tidak percaya diri karena harus memakai kacamata, atau khawatir dianggap berbeda. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memicu kecemasan sosial dan depresi ringan.

Untuk mencegah dampak tersebut, para ahli merekomendasikan beberapa langkah penting. Pertama, orang tua perlu rutin memeriksakan kesehatan mata anak, terutama bila mereka sering memicingkan mata, mengeluh pandangan kabur, atau menonton TV dari jarak dekat.

Kedua, berikan dukungan emosional dengan menanamkan kepercayaan diri bahwa memakai kacamata bukanlah kelemahan, melainkan cara agar bisa melihat dan belajar dengan lebih baik.

Ketiga, batasi penggunaan gawai, karena paparan layar berlebihan dapat memperparah miopia.

Selain itu, penting juga bagi sekolah untuk berperan aktif, misalnya dengan memastikan posisi duduk anak bermata minus berada di bagian depan kelas dan memberikan pengertian kepada teman-teman sekelas agar tidak mengejek.

Lingkungan yang suportif dapat membantu anak beradaptasi lebih baik dan terhindar dari tekanan mental.

Sumber: Halodoc

KEYWORD :

Anak Mata minus Mental Depresi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :