Sabtu, 11/10/2025 21:27 WIB

Ini Bahayanya Tidak Cuci Darah bagi Penderita Gagal Ginjal

Gagal ginjal merupakan salah satu penyakit kronis yang memerlukan perhatian dan penanganan khusus

Ilustrasi - ini bahayanya orang yang gagal ginjal tidak melakukan cuci darah secara rutin (Foto: CNN)

Jakarta, Jurnas.com - Gagal ginjal merupakan salah satu penyakit kronis yang memerlukan perhatian dan penanganan khusus. Salah satu terapi utama bagi penderita gagal ginjal stadium akhir adalah hemodialisis atau yang lebih dikenal dengan cuci darah.

Prosedur ini berfungsi menggantikan sebagian kerja ginjal dalam menyaring racun dan kelebihan cairan dari tubuh. Namun, masih banyak pasien yang enggan atau menunda proses cuci darah karena berbagai alasan mulai dari rasa takut, biaya, hingga kurangnya pemahaman. Padahal, menunda atau tidak menjalani cuci darah dapat menimbulkan komplikasi serius yang mengancam nyawa.

Dalam kondisi normal, ginjal berfungsi untuk menyaring limbah metabolisme dan menjaga keseimbangan elektrolit seperti natrium, kalium, serta cairan tubuh.

Ketika ginjal sudah rusak parah dan kehilangan kemampuan tersebut, zat-zat sisa yang seharusnya dibuang akan menumpuk di dalam darah. Akibatnya, tubuh mengalami keracunan uremia, yaitu kondisi di mana kadar racun meningkat hingga memengaruhi fungsi otak, jantung, dan organ vital lainnya.

Jika penderita gagal ginjal tidak menjalani cuci darah secara rutin, berbagai bahaya bisa terjadi, di antaranya:

Penumpukan cairan di paru-paru dapat menyebabkan sesak napas berat (edema paru), bahkan gagal jantung. Selain itu, kadar kalium yang terlalu tinggi dalam darah (hiperkalemia) dapat memicu gangguan irama jantung yang fatal. Dalam beberapa kasus, pasien juga mengalami pembengkakan pada tubuh, mual, muntah, kebingungan, hingga penurunan kesadaran akibat racun yang tidak tersaring.

Menurut para ahli nefrologi, pasien dengan gagal ginjal kronis perlu menjalani hemodialisis dua hingga tiga kali seminggu, tergantung pada tingkat kerusakan ginjal dan kondisi tubuhnya.

Setiap sesi biasanya berlangsung sekitar empat jam. Proses ini memang tidak dapat menyembuhkan, tetapi dapat memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan membantu tubuh tetap stabil.

Selain cuci darah, pasien juga dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat, seperti membatasi asupan garam, protein, dan cairan, serta rutin memeriksakan diri ke dokter. Penderita juga perlu menghindari penggunaan obat tanpa resep karena beberapa jenis obat dapat memperparah kerusakan ginjal.

Menolak atau menghentikan cuci darah tanpa pengawasan medis hanya akan memperburuk kondisi tubuh dan mempercepat komplikasi yang berujung pada koma hingga kematian.

Oleh karena itu, edukasi mengenai pentingnya cuci darah perlu terus disosialisasikan, baik kepada pasien maupun keluarga, agar kesadaran untuk menjalani terapi ini semakin meningkat.

KEYWORD :

Gagal Ginjal Cuci Darah Ahli nefrologi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :