
Ilustrasi ular (FOTO: GETTY IMAGE)
Jakarta, Jurnas.com - Kehadiran ular di pekarangan rumah bukan sekadar kejadian langka, melainkan pertanda bahwa ada yang salah dalam ekosistem sekitar hunian. Dalam banyak kasus, ular masuk bukan karena menyerang, tapi karena mereka sedang mencari makanan, tempat bersembunyi, atau suhu yang stabil.
Dikutip dari berbagai sumber, menurut pakar herpetologi, faktor utama yang menarik ular ke pemukiman adalah ketersediaan mangsa seperti tikus, katak, cicak, dan unggas kecil. Ketika populasi hewan-hewan tersebut tinggi di sekitar rumah, ular akan mengikuti rantai makanan secara alami.
Selain itu, kondisi lingkungan yang lembap, gelap, dan penuh celah seperti tumpukan kayu, semak liar, saluran air terbuka, serta sampah yang menumpuk bisa menjadi tempat persembunyian favorit ular. Bahkan kolam ikan atau selokan kotor bisa menjadi rute masuk tanpa disadari.
Perubahan cuaca ekstrem seperti musim hujan panjang juga memicu ular keluar dari habitat aslinya. Saat sarangnya tergenang atau suhu tanah tidak lagi stabil, mereka mencari tempat yang lebih hangat dan kering—yang kadang justru berada di sekitar rumah manusia.
Fenomena urbanisasi yang semakin meluas turut mempersempit ruang hidup alami ular. Ketika hutan berubah menjadi permukiman, batas antara wilayah manusia dan satwa liar makin kabur, dan perjumpaan dengan ular menjadi lebih sering.
Ilmuwan Kembangkan Kalkulator "Usia Jantung" untuk Ungkap Risiko Penyakit Kardiovaskular
Meski sebagian besar ular tidak berbisa, beberapa jenis seperti ular weling, kobra, atau ular tanah bisa membahayakan jika merasa terancam. Oleh karena itu, mengenali penyebab kemunculan ular di lingkungan tempat tinggal menjadi langkah awal untuk mencegah risiko.
Untuk mencegah ular masuk ke pekarangan rumah, langkah pertama adalah menutup akses dan menghilangkan daya tarik utamanya. Pastikan halaman bersih dari semak liar, rumput tinggi, dan tumpukan benda tak terpakai yang bisa menjadi sarang mangsa maupun tempat bersembunyi.
Kisah Ular dalam Al-Quran dan Mukjizat Nabi Musa
Saluran air dan lubang-lubang di dinding atau lantai perlu ditutup rapat, termasuk ventilasi yang terhubung langsung dengan area luar. Jika memungkinkan, pasang kawat kasa di lubang ventilasi sebagai pengaman tambahan.
Mengendalikan populasi tikus adalah langkah paling krusial karena tikus merupakan sumber makanan utama bagi banyak jenis ular. Gunakan perangkap, jaga kebersihan dapur, dan simpan makanan dalam wadah tertutup agar tidak mengundang hewan pengerat.
Jangan membiarkan genangan air, tumpahan pakan hewan, atau sisa makanan berserakan di luar rumah. Semakin sedikit makanan dan kelembapan di luar, semakin kecil kemungkinan ular datang.
Jika tinggal di daerah yang rawan ular, gunakan penerangan yang cukup di luar rumah, terutama malam hari, karena beberapa jenis ular aktif di waktu gelap. Memasang lampu sorot di titik-titik rawan seperti belakang rumah, garasi, atau saluran air bisa membantu mengurangi risiko.
Dalam situasi darurat, ketika ular sudah masuk ke rumah, hindari panik atau mencoba mengusir sendiri tanpa pengetahuan yang cukup. Hubungi petugas damkar, BPBD, atau komunitas penyelamat satwa liar yang terlatih menangani ular. (*)
KEYWORD :Ular Pekarangan rumah Pencegahan ular masuk rumah