Kamis, 09/10/2025 17:55 WIB

Kenali Ciri Ular Berbisa dan Cara Mencegah Gigitannya

Kenali Ciri Ular Berbisa dan Cara Mencegah Gigitannya, Waspada Sebelum Terlambat

Ilustrasi ular (FOTO: GETTY IMAGE)

Jakarta, Jurnas.com - Gigitan ular masih menjadi ancaman kesehatan yang nyata di Indonesia. Menurut Dokter spesialis toksikologi ular berbisa, Dr. dr. Tri Maharani, seperti dikutip laman Universitas Gadjah Mada, setiap tahun, diperkirakan lebih dari 135.000 kasus terjadi, dengan tingkat kematian yang mencapai 10 persen.

Banyak korban meninggal bukan karena bisanya terlalu kuat, melainkan karena salah dalam penanganan awal. Kepercayaan pada pengobatan alternatif dan minimnya edukasi memperparah kondisi.

Menurut jurnal Kasus Gigitan Ular Berbisa di Indonesia oleh Maula Haqul Dafa dan Slamet Suyanto, seperti dikutip RRI, memahami perbedaan antara ular berbisa dan tidak berbisa menjadi langkah penting. Namun, identifikasi ini tidak selalu mudah karena banyak kesamaan secara fisik.

Salah satu ciri yang sering disebut adalah bentuk ekor. Ular berbisa biasanya berekor pipih dan meruncing, sedangkan yang tidak berbisa memiliki ekor pendek dan tumpul.

Sisik perut ular juga bisa menjadi indikator. Sisik yang lebar dan menutupi seluruh bagian bawah tubuh umumnya ditemukan pada ular berbisa.

Bentuk kepala dan pupil mata juga bisa menjadi petunjuk, meskipun tidak mutlak. Banyak ular berbisa berkepala segitiga dan bermata vertikal, namun ada pengecualian seperti ular karang.

Karena banyaknya variasi, Dr. Tri Maharani menyarankan masyarakat untuk menganggap semua ular yang ditemui sebagai berbisa. Pendekatan ini dianggap lebih aman daripada mengambil risiko.

Perilaku ular juga bisa menjadi sinyal. Ular berbisa biasanya akan bertahan dan menunjukkan sikap agresif jika merasa terganggu, tidak seperti ular jinak yang cenderung melarikan diri.

Dr. Tri Maharani menjelaskan bahwa perubahan iklim turut mempengaruhi evolusi bisa pada beberapa spesies. Ini membuat identifikasi semakin sulit, bahkan bagi yang berpengalaman.

Ular tidak memiliki pendengaran atau penglihatan yang tajam. Mereka mendeteksi kehadiran manusia lewat getaran tanah yang diterima oleh sisik perut dan rahangnya.

Karena itu, saat bertemu ular, hindari gerakan tiba-tiba dan menjauhlah perlahan. Dalam banyak kasus, ular tidak akan menyerang jika tidak merasa terancam.

Jika tergigit, langkah pertama yang benar adalah menahan pergerakan bagian tubuh yang terkena. Cara terbaik adalah dengan melakukan imobilisasi, bukan menghisap luka atau mengoles ramuan.

Jenis racun ular umumnya terbagi dua, yaitu neurotoksin yang menyerang saraf dan hematotoksin yang merusak jaringan serta darah. Gejala bisa berupa kelumpuhan, sesak napas, hingga pendarahan hebat.

Waktu penanganan menjadi sangat krusial. Semakin cepat korban dibawa ke fasilitas medis, semakin besar kemungkinan untuk selamat.

Masyarakat juga perlu diedukasi untuk menghindari lingkungan yang berpotensi menjadi habitat ular. Menjaga kebersihan, menggunakan pelindung saat di alam terbuka, dan tidak menangani ular sembarangan adalah langkah pencegahan yang efektif.

Pada akhirnya, waspada terhadap ular bukan berarti takut berlebihan. Namun, pemahaman yang benar bisa menyelamatkan nyawa. (*)

KEYWORD :

Ular Berbisa Ciri ular berbisa Gigitan Ular Pertolongan Pertama




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :