
Ilustrasi - Japanese Walking, Jalan Kaki Bergaya Jepang untuk Jantung Lebih Sehat (Foto: Pexels/Ketut Subiyanto)
Jakarta, Jurnas.com - Gaya hidup sehat kini semakin mudah dilakukan tanpa perlu latihan berat. Salah satu tren kebugaran yang tengah populer di Jepang dan mulai diminati di berbagai negara, termasuk Indonesia, adalah Japanese Walking, metode berjalan yang sederhana, namun dipercaya sangat efektif menjaga kesehatan jantung.
Japanese Walking merupakan versi ringan dari latihan interval atau Interval Walking Training (IWT) yang dikembangkan oleh ilmuwan Jepang, Dr. Hiroshi Nose dan Dr. Shizue Masuki.
Konsepnya sederhana, yakni berjalan cepat selama tiga menit, lalu dilanjutkan dengan berjalan pelan selama tiga menit berikutnya, dan pola itu diulang selama kurang lebih setengah jam. Sekilas tampak ringan, tetapi justru dari ritme naik-turun inilah manfaat besar bagi jantung mulai bekerja.
Dalam hasil penelitiannya, Dr. Nose menjelaskan bahwa latihan berjalan dengan intensitas bergantian dapat meningkatkan kapasitas paru dan daya tahan jantung lebih efektif dibandingkan berjalan dengan kecepatan konstan.
Ketika seseorang berjalan cepat, jantung dipaksa bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, lalu saat memasuki fase lambat, organ vital tersebut mendapatkan waktu pemulihan alami. Kombinasi antara tekanan dan relaksasi ini membuat otot jantung menjadi lebih kuat dan efisien.
Metode ini juga dikaitkan dengan penurunan tekanan darah dan kadar kolesterol. Secara fisiologis, aktivitas jalan cepat memperbaiki aliran darah dan membantu pembuluh arteri tetap lentur.
Bagi penderita risiko penyakit jantung koroner, Japanese Walking dianggap lebih aman dibandingkan olahraga berat seperti lari atau aerobik intensif, karena beban tubuh tetap ringan tetapi manfaatnya hampir sebanding.
Selain menyehatkan jantung, metode ini juga membantu menurunkan berat badan dan mengontrol kadar gula darah. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa berjalan interval mampu mempercepat metabolisme tubuh, sehingga pembakaran lemak berlangsung lebih efektif meski latihan dilakukan dalam waktu singkat. Tidak heran, metode ini kini direkomendasikan bagi pekerja kantoran dan lansia yang ingin tetap aktif tanpa kelelahan berlebih.
Untuk melakukan Japanese Walking, seseorang hanya membutuhkan ruang terbuka dan sepatu yang nyaman. Idealnya, latihan dilakukan selama 30 menit setiap hari atau setidaknya empat kali seminggu.
Sebelum memulai, disarankan melakukan pemanasan ringan agar otot tidak tegang, kemudian memulai dengan langkah cepat hingga terasa sedikit terengah, namun masih mampu berbicara. Setelah itu, kecepatan diturunkan menjadi santai selama tiga menit, dan pola tersebut diulang hingga selesai.
Japanese Walking juga menjadi fenomena viral di media sosial, terutama di TikTok, karena banyak yang mengaku berhasil menurunkan berat badan dan merasa tubuhnya lebih bugar hanya dengan jalan kaki singkat setiap hari. Bahkan, banyak pengguna menyebut metode ini lebih efektif dibandingkan menargetkan 10.000 langkah harian, karena efek intervalnya yang membuat jantung terus aktif dan pembakaran energi lebih optimal.
Namun, para ahli tetap mengingatkan bahwa setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda. Bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan kronis seperti hipertensi berat, gangguan jantung serius, atau nyeri sendi, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulai rutinitas ini.
Dengan langkah kecil namun konsisten, Japanese Walking membuktikan bahwa menjaga kesehatan jantung tak harus dengan olahraga berat atau mahal.
Cukup berjalan dengan ritme yang tepat, tubuh pun bisa merasakan manfaat besar — jantung berdetak lebih kuat, aliran darah lebih lancar, dan semangat hidup terasa menyala kembali.
KEYWORD :Japanese Walking Jalan Sehat Jantung Kesehatan