
Arus lalu lintas di jalanan Ibu Kota Jakarta yang biasa padat terpantau lancar. (dok. Deva/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Awal pekan, Senin (6/10/2025), kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat. Bahkan, jadi peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Situs pemantau kualitas udara IQAir melaporkan, kualitas udara di Jakarta masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan angka 179 mengacu pada penilaian PM2,5, dengan nilai konsentrasi 95 mikrogram per meter kubik.
Angka konsentrasi itu setara dengan 19 kali nilai panduan kualitas udara tahunan organisasi kesehatan dunia (WHO). PM 2,5 adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (mikrometer).
Dengan kondisi tersebut, berdasarkan laman IQAir, maka kelompok sensitif disarankan agar sebaiknya tidak beraktivitas di luar ruangan.
Selain itu, kelompok sensitif juga lebih baik agar menggunakan masker. Tak jauh berbeda, masyarakat umum juga disarankan agar menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
Sementara itu, situs resmi milik Pemprov DKI, yaitu udara.jakarta.go.id menunjukkan rata-rata kualitas udara di Jakarta pada Senin masuk ke dalam kategori baik dan sedang. Hanya ada dua titik yang masuk kategori tidak sehat dari 111 titik stasiun pemantau kualitas udara (SPKU).
Kedua titik yang masuk kategori tidak sehat itu, yakni di SPKU di SDN 07 Kramat Pela dengan angka 124 dan Kebon Jeruk dengan angka 103.(ant)
Ini Alasan Taylor Swift Memilih Sabrina Carpenter Duet di Lagu Utama The Life of a Showgirl
Jakarta Kualitas udara IQAir