Senin, 06/10/2025 21:27 WIB

FL3SN Diksus 2025 Jadi Panggung Prestasi Siswa Berkebutuhan Khusus

Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) Pendidikan Khusus (Diksus) 2025, yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen), resmi ditutup pada Kamis (2/10) lalu.

Peserta FLS3N Kemdikdasmen, Apriyo (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) Pendidikan Khusus (Diksus) 2025, yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen), resmi ditutup pada Kamis (2/10) lalu.

Ajang tahunan ini menjadi ruang ekspresi bagi siswa berkebutuhan khusus dari seluruh Indonesia untuk menampilkan bakat dan kreativitas di berbagai bidang seni dan sastra.

Kepala Puspresnas, Maria Veronica Irene Herdjiono, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya FLS3N Diksus 2025.

"Kami berterima kasih kepada para juri, kepala dinas pendidikan, kepala sekolah, dan guru pembimbing yang telah memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada anak-anak kita untuk menunjukkan talenta," ujar Irene di Jakarta.

"Hasil apapun yang diraih, kalian semua sudah menjadi juara dan telah membuktikan kebolehan di tingkat nasional," dia menambahkan.

Irene mengatakan bahwa keberhasilan para peserta merupakan bagian dari proses belajar yang tidak berhenti di panggung FLS3N.

"FLS3N Diksus menjadi penguat komitmen kita untuk memberikan ruang yang inklusif. Semoga semangat ini terus berlanjut demi mewujudkan Indonesia yang unggul dan berdaya saing," kata dia.

Suasana hangat penutupan FLS3N Diksus 2025 dipenuhi semangat luar biasa dan kisah inspiratif para peserta. Salah satunya datang dari Apriyo Fahmi Handoko, siswa SLB Negeri 1 Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, finalis cabang lomba fotografi.

Dengan wajah sumringah, Apriyo mengungkapkan kegembiraannya mengikuti FLS3N Diksus 2025. Dengan Konsistensi Apriyo menjadi bukti nyata bahwa kerja keras mampu menghadirkan karya membanggakan karena dirinya juga berlatih hampir setiap hari untuk menghasilkan karya terbaik. "Latihan yang cukup, hampir tiap hari," kata Apriyo.

Sementara itu, siswi SLB Negeri Borong, Nusa Tenggara Timur, Maria Theresia Hero, tampil percaya diri dengan suara merdu. Dia membuktikan bahwa bakat yang diasah sejak dini dapat berkembang menjadi potensi besar di masa depan.

Sebab sejak duduk di bangku SD, Maria telah menggemari dunia tarik suara sehingga dirinya mengikuti FLS3N melalui cabang lomba menyanyi. "Dalam persiapan FLS3N ini, saya berlatih intensif bersama pelatih tiga kali seminggu," ujar Maria.

Dengan mengusung tema Ekspresi Seni, Inspirasi Negeri, FLS3N Diksus 2025 tidak hanya menghadirkan kompetisi, tetapi juga menjadi wadah apresiasi dan pembelajaran berharga.

Para peserta membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi, melainkan kekuatan untuk memberi warna sekaligus menginspirasi negeri.

KEYWORD :

FLS3N Diskus 2025 Kemdikdasmen Pusat Prestasi Nasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :