Minggu, 05/10/2025 14:46 WIB

Ini Bedanya Hari Guru Nasional dan Hari Guru Sedunia

Guru tak sekadar pengajar, tetapi juga pembentuk karakter dan masa depan bangsa. Perannya yang vital membuat masyarakat dunia menetapkan hari khusus untuk memberikan penghargaan kepada sosok guru.

Ilustrasi guru sedang mengajar (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Guru tak sekadar pengajar, tetapi juga pembentuk karakter dan masa depan bangsa. Perannya yang vital membuat masyarakat dunia menetapkan hari khusus untuk memberikan penghargaan kepada sosok guru.

Dua momen penting hadir setiap tahun untuk menghormati jasa guru, yakni Hari Guru Nasional dan Hari Guru Sedunia. Meski terdengar mirip, keduanya punya latar belakang dan cakupan yang berbeda.

Hari Guru Nasional diperingati setiap 25 November di Indonesia. Tanggal ini ditetapkan untuk mengenang berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November 1945.

Organisasi ini merupakan hasil penyatuan para guru setelah Indonesia merdeka, melalui Kongres Guru Indonesia di Surakarta. Sebelumnya, para guru telah membentuk organisasi sejak 1912 bernama PGHB, yang kemudian menjadi PGI.

Namun pada masa penjajahan Jepang, aktivitas organisasi guru sempat dilarang. Setelah kemerdekaan, semangat persatuan kembali tumbuh dan melahirkan PGRI yang bersifat nasional dan non-politik.

Pengakuan terhadap peran guru ini kemudian ditegaskan lewat Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Sejak saat itu, setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.

Sementara itu, Hari Guru Sedunia ditetapkan oleh UNESCO pada 5 Oktober 1994. Penetapan ini merujuk pada momentum ditandatanganinya Rekomendasi ILO/UNESCO tahun 1966 mengenai Status Guru.

Rekomendasi tersebut menjadi acuan internasional dalam menjamin hak, kewajiban, dan kondisi kerja guru secara global. Pada 1997, panduan ini diperluas untuk mencakup dosen dan tenaga pendidik di pendidikan tinggi.

Berbeda dengan Hari Guru Nasional yang bersifat lokal, Hari Guru Sedunia dirayakan oleh lebih dari 100 negara. Perayaannya pun melibatkan banyak organisasi dunia, seperti ILO, UNICEF, dan Education International.

Di tingkat internasional, peringatan ini berfokus pada kampanye pendidikan dan tantangan profesi guru di berbagai negara. Isu yang diangkat mencakup digitalisasi pendidikan, perlindungan guru di wilayah konflik, hingga ketimpangan kualitas belajar.

Sementara itu, di Indonesia, Hari Guru Nasional biasanya dirayakan dengan upacara bendera, seminar, dan penghargaan kepada guru berprestasi. Kegiatan ini menjadi ajang refleksi atas kontribusi guru dalam dunia pendidikan nasional.

Kendati demikian, keduanya, baik Hari Guru Nasional maupun Hari Guru Sedunia, memiliki benang merah yang sama. Momen ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya peran guru dalam membangun peradaban. (*)

KEYWORD :

Hari Guru Sedunia 5 Oktober Sejarah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :