
Ilustrasi - mengenal penyakit meningitis yang kerap disepelekan (Foto: Reuters)
Jakarta, Jurnas.com - Setiap tanggal 5 Oktober, dunia memperingati Hari Meningitis Sedunia (World Meningitis Day), sebuah momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit berbahaya yang kerap menyerang sistem saraf pusat ini.
Di balik peringatan tersebut, tersimpan pesan kuat tentang pentingnya pencegahan, deteksi dini, dan akses vaksinasi bagi semua kalangan.
Penyakit meningitis sendiri adalah peradangan pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang, yang disebut meninges. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, jamur, maupun parasit, namun kasus yang paling berbahaya biasanya disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis atau yang lebih dikenal dengan meningokokus.
Lima Cara Mudah agar Jantung Anda Sehat
Menurut laporan World Health Organization (WHO) yang dikutip pada Sabtu (4/10), meningitis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan otak permanen, gangguan pendengaran, hingga kematian jika tidak segera ditangani.
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala meningitis umumnya meliputi demam tinggi, sakit kepala hebat, leher kaku, mual, muntah, serta sensitivitas terhadap cahaya. Pada bayi, tanda-tandanya bisa berupa rewel berlebihan, muntah, hingga ubun-ubun yang tampak menonjol.
Tujuh Tips Cegah Kanker Payudara Sejak Dini
Penyakit ini bisa menyebar melalui droplet atau percikan ludah dari batuk dan bersin orang yang terinfeksi, sehingga penularannya tergolong cepat di lingkungan padat.
Hari Meningitis Sedunia diperingati pertama kali pada tahun 2008, diprakarsai oleh Confederation of Meningitis Organisations (CoMO) yang beranggotakan organisasi kesehatan dari berbagai negara.
Tujuan utamanya adalah untuk mengedukasi masyarakat agar lebih mengenali gejala penyakit ini serta mendorong pemerintah memperluas program vaksinasi.
WHO juga menargetkan “Global Roadmap to Defeat Meningitis by 2030”, yakni rencana ambisius untuk menurunkan angka kematian akibat meningitis hingga 50% pada dekade ini.
Di Indonesia, kesadaran akan meningitis mulai meningkat beberapa tahun terakhir, terutama setelah sejumlah kasus menyerang jamaah haji dan anak-anak.
Peringatan Hari Meningitis Sedunia 2025 mengusung tema “Defeating Meningitis Together” atau “Bersama Kita Taklukkan Meningitis”. Tema ini menegaskan bahwa keberhasilan melawan penyakit ini bukan hanya tanggung jawab tenaga medis, tetapi juga kesadaran kolektif masyarakat.
Pencegahan sederhana seperti menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak langsung dengan penderita, serta melakukan vaksinasi, bisa menyelamatkan banyak nyawa.
KEYWORD :Penyakit Meningitis penyakit langka Hari Meningitis Sedunia