Sabtu, 04/10/2025 17:04 WIB

Mendikdasmen Beberkan Program Prioritas Atas Tiga Tantangan Pendidikan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyebut terdapat tiga tantangan utama dunia pendidikan yang harus diatasi.

Mendikdasmen Abdul Mu`ti usai mengisi kuliah umum di Lemhanas (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyebut terdapat tiga tantangan utama dunia pendidikan yang harus diatasi.

Hal itu disampaikan dalam kegiatan Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) Angkatan XXVI Tahun 2025 dan personel Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, di Auditorium Gadjah Mada Lemhannas RI, pada Senin (29/9).

Adapun tiga tantangan utama dunia pendidikan yang harus segera diatasi, yaitu pemerataan akses pendidikan, khususnya bagi daerah 3T yang hingga kini masih menghadapi keterbatasan sarana dan tenaga pendidik.

Kedua, kesenjangan mutu pendidikan yang masih terlihat antarwilayah, antara sekolah negeri dan swasta, maupun antara kawasan perkotaan dan pedesaan.

Ketiga adalah pembentukan karakter generasi muda, yang menghadapi tantangan serius seperti fenomena strawberry generation yang rentan terhadap tekanan, kecanduan gawai, masalah kesehatan seperti obesitas dan stunting, hingga perilaku berisiko lainnya seperti paparan konten negatif di internet.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) menetapkan sejumlah program prioritas.

Program tersebut di antaranya adalah revitalisasi satuan pendidikan dan percepatan perbaikan infrastruktur sekolah, digitalisasi pembelajaran melalui penyediaan Interactive Flat Panel(IFP), laptop, materi ajar digital, dan pelatihan guru.

Selain itu, peningkatan kompetensi guru dilakukan melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG), peningkatan kualifikasi akademik, serta pelatihan deep learning, coding, kecerdasan buatan, dan bimbingan konseling.

"Secanggih apapun teknologi, guru tetaplah agen peradaban. Karena itu, kualitas guru harus menjadi prioritas," ujar Menteri Mu`ti.

Penguatan pendidikan karakter juga menjadi fokus utama dengan meluncurkan sejumlah program, seperti Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Gerakan Pagi Ceria yang mendorong murid memulai hari dengan menyanyikan lagu kebangsaan, berolahraga, dan berdoa, kewajiban pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler di semua jenjang, serta dukungan terhadap program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dipadukan dengan pendidikan karakter.

Abdul Mu’ti menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan tidak dapat ditanggung pemerintah semata. Karena itu, Kemdikdasmen mengusung visi `Pendidikan Bermutu untuk Semua` dengan partisipasi semesta.

Sekolah, keluarga, masyarakat, dan media disebut sebagai empat ekosistem yang harus bersinergi dalam membentuk karakter generasi muda.

"Pendidikan bukan hanya soal transfer pengetahuan, tetapi juga pembangunan peradaban. Karena itu, kolaborasi semesta menjadi kunci agar generasi emas 2045 benar-benar lahir dan mampu membawa Indonesia menuju bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur," kata dia.

Kuliah umum ini dihadiri oleh 253 peserta yang terdiri dari tenaga pengajar, tenaga pengkaji, pejabat struktural, dan tenaga profesional Lemhannas RI. Peserta berasal dari berbagai unsur, antara lain TNI, Polri, kementerian, lembaga negara, akademisi, dunia usaha, organisasi masyarakat, hingga tokoh politik dan masyarakat.

KEYWORD :

Mendikdasmen Program Prioritas Tantangan Pendidikan Abdul Mu`ti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :