Jum'at, 03/10/2025 12:56 WIB

Sejarah di Balik Hari Senyum Sedunia Tiap Jumat Pertama Oktober

Sejarah Hari Senyum Sedunia Jumat Pertama Oktober: Lebih dari Sekadar Ekspresi Bahagia
 

Ilustrasi Senyum (Foto: Doknet)

Jakarta, Jurnas.com - Hari Senyum Sedunia atau World Smile Day diperingati setiap Jumat pertama di bulan Oktober. Tahun ini, momen tersebut jatuh pada tanggal 3 Oktober 2025 dan kembali mengajak masyarakat dunia untuk berbagi kebaikan melalui senyuman.

Peringatan ini bukan sekadar ajakan tersenyum, tetapi lahir dari niat untuk memulihkan makna tulus di balik simbol wajah tersenyum yang kini dikenal di seluruh dunia. Di balik perayaan ini, ada kisah menarik tentang seorang seniman grafis bernama Harvey Ball asal Worcester, Massachusetts.

Pada tahun 1963, Harvey diminta untuk membuat simbol yang dapat menyemangati karyawan di sebuah perusahaan asuransi. Ia pun menciptakan gambar wajah bulat berwarna kuning dengan mata dan senyuman sederhana yang kini dikenal sebagai smiley face.

Desain ini berkembang menjadi ikon global yang digunakan dalam berbagai produk, iklan, hingga budaya populer. Namun, seiring berjalannya waktu, Harvey mulai gelisah karena makna asli dari simbol tersebut dianggap mulai terkikis oleh komersialisasi yang berlebihan.

Kekhawatiran itulah yang mendorong Harvey untuk mencetuskan ide tentang satu hari dalam setahun yang didedikasikan khusus bagi senyuman dan tindakan kebaikan. Ia menetapkan bahwa Hari Senyum Sedunia akan dirayakan setiap Jumat pertama di bulan Oktober.

Perayaan ini pertama kali dilakukan pada tahun 1999 dan sejak saat itu terus diperingati di berbagai negara. Melalui peringatan ini, Harvey ingin mengembalikan fungsi senyuman sebagai ekspresi empati dan kepedulian antarmanusia.

Setelah Harvey wafat pada 2001, sebuah yayasan bernama Harvey Ball World Smile Foundation didirikan untuk melanjutkan misinya. Yayasan ini menjadi penyelenggara resmi World Smile Day dan aktif mengadakan berbagai kegiatan sosial setiap tahunnya.

Kota Worcester, tempat asal Harvey, menjadi pusat utama perayaan dengan berbagai acara unik seperti konser, pertunjukan seni, hingga pembentukan formasi manusia berbentuk wajah tersenyum. Namun, semangat Hari Senyum Sedunia tidak terbatas pada satu tempat saja.

Masyarakat dunia diajak untuk ikut berpartisipasi dengan cara masing-masing, mulai dari tindakan kecil seperti membantu orang lain hingga menyapa dengan senyuman. Semua tindakan itu bertujuan untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas.

Tema peringatan tahun ini kembali mengangkat pesan orisinal Harvey Ball, yaitu “Do an act of kindness. Help one person smile.” Pesan sederhana ini menekankan bahwa setiap orang dapat berkontribusi menciptakan dunia yang lebih ramah dan penuh kebaikan.

Senyuman, selain memberi dampak emosional, juga terbukti secara ilmiah membawa banyak manfaat bagi kesehatan. Beberapa studi menunjukkan bahwa tersenyum bisa menurunkan stres, memperbaiki suasana hati, hingga memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Lebih dari itu, senyuman juga mempererat hubungan sosial dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Karena itu, Hari Senyum Sedunia tidak hanya menjadi simbol perayaan, tetapi juga pengingat akan kekuatan kecil yang bisa mengubah banyak hal.

Dalam kehidupan yang kian cepat dan sering kali penuh tekanan, tersenyum bisa menjadi bentuk resistensi sederhana yang membawa pengaruh besar. Dan seperti yang diungkapkan Harvey Ball, satu senyuman dapat menyalakan rantai kebaikan yang tak terduga. (*)

KEYWORD :

Hari Senyum Sedunia Jumat Pertama Oktober Sejarah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :