
Ilustrasi - daging di Pasar (Foto: Dok. Detik.com)
Jakarta, Jurnas.com - Kontaminasi bakteri Salmonella pada ayam dan daging menjadi perhatian serius dalam menjaga keamanan pangan. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan yang ditandai dengan diare, mual, muntah, demam, dan sakit perut.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami langkah-langkah pencegahan yang efektif agar risiko kesehatan dapat diminimalkan.
Salah satu hal utama yang perlu diperhatikan adalah kebersihan alat masak dan wadah penyimpanan. Menurut Khaerani Angelia, Kepala Subinstalasi Perencanaan, Produksi, dan Distribusi Makanan RSCM, proses pencucian alat makan dan wadah menjadi tahap krusial dalam mencegah kontaminasi.
Air dapat menjadi sumber kontaminan terbesar, sehingga pencucian harus dilakukan dengan cermat. Pembilasan akhir menggunakan air panas dengan suhu lebih dari 70⁰C dinilai efektif membunuh bakteri yang mungkin menempel.
Selain kebersihan, pemisahan alat masak untuk bahan mentah dan matang juga sangat dianjurkan. Talenan, pisau, atau peralatan lainnya sebaiknya digunakan secara terpisah agar bakteri dari bahan mentah tidak berpindah ke makanan yang sudah dimasak. Hal ini membantu mencegah penyebaran Salmonella di dapur.
Penyimpanan bahan makanan juga memegang peranan penting. Ayam, daging, dan ikan yang akan disimpan dalam waktu singkat, misalnya 1-3 hari, sebaiknya ditempatkan pada suhu antara -5⁰C hingga 0⁰C. Sedangkan untuk penyimpanan lebih lama, suhu harus dijaga di bawah -10⁰C agar pertumbuhan bakteri dapat dikendalikan.
Saat memasak, suhu dan durasi pemasakan menjadi faktor utama untuk membunuh bakteri. Metode pengolahan berbeda memiliki standar suhu masing-masing, seperti makanan kukus di atas 90⁰C, rebusan lebih dari 95⁰C, masakan bertumis minimal 80⁰C, gorengan di atas 130⁰C, dan panggangan setidaknya 120⁰C. Durasi memasak juga harus disesuaikan dengan jenis dan ukuran bahan agar kematangan sempurna dan bakteri berbahaya hilang.
Selain itu, penggunaan kain lap untuk mengeringkan alat makan sebaiknya dihindari. Paper towel atau tisu dapur sekali pakai lebih disarankan karena kain lap yang digunakan berulang kali bisa menjadi media penyebaran bakteri.
Upaya teknis ini sebaiknya dilengkapi dengan edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan dalam pengolahan makanan.
Pemerintah dan berbagai instansi rutin melakukan kampanye untuk memberikan panduan cara mengolah ayam dan daging dengan benar, sehingga aman dikonsumsi.
Dengan menerapkan praktik kebersihan dan pengolahan yang tepat, risiko kontaminasi bakteri Salmonella dapat diminimalkan. Langkah-langkah ini penting untuk menjaga kesehatan keluarga dan memastikan makanan yang dikonsumsi tetap aman.
KEYWORD :Bakteri Daging Ayam Salmonella