
Ilustrasi - efek samping penggunaan antasida berlebihan (Foto: kompas)
Jakarta, Jurnas.com - Antasida adalah obat yang sering digunakan untuk meredakan gejala gangguan pencernaan, seperti mulas dan nyeri ulu hati. Obat ini bekerja dengan menetralkan asam lambung yang berlebih.
Meskipun efektif dalam memberikan peredaan cepat, penggunaan antasida secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai efek samping yang perlu diwaspadai.
1. Gangguan Pencernaan
Penggunaan antasida dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sembelit, diare, kembung, mual, dan muntah. Efek samping ini biasanya terjadi pada orang yang mengonsumsi antasida dalam jangka panjang atau tidak sesuai dosis yang dianjurkan.
2. Hiperkalsemia dan Batu Ginjal
Jangan Campur Soda dengan Enam Jenis Obat Ini
Antasida yang mengandung kalsium karbonat dapat menyebabkan hiperkalsemia, yaitu peningkatan kadar kalsium dalam darah. Gejala yang mungkin timbul antara lain nyeri tulang, kelemahan otot, mual, dan muntah. Selain itu, penggunaan antasida yang mengandung kalsium dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
3. Osteoporosis
Kandungan aluminium dalam beberapa jenis antasida dapat menghambat penyerapan fosfat dari usus. Fosfat merupakan mineral penting untuk kesehatan tulang. Penurunan kadar fosfat dapat meningkatkan risiko osteoporosis, terutama pada penggunaan antasida dalam jangka panjang.
4. Sindrom Rebound
Penggunaan antasida dalam jangka panjang dapat menyebabkan sindrom rebound, yaitu peningkatan produksi asam lambung setelah penghentian penggunaan antasida. Kondisi ini dapat memperburuk gejala gangguan pencernaan dan menyebabkan ketergantungan pada obat.
5. Ketidakseimbangan Elektrolit
Penggunaan antasida yang mengandung magnesium dalam dosis tinggi dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, seperti hipermagnesemia. Gejala yang mungkin timbul antara lain pusing, kram otot, dan detak jantung tidak teratur.
6. Interaksi dengan Obat Lain
Antasida dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, seperti antibiotik, obat jantung, dan obat penurun tekanan darah. Interaksi ini dapat mengurangi efektivitas obat lain atau meningkatkan risiko efek samping. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi antasida bersama obat lain.
Meskipun antasida dapat memberikan peredaan cepat dari gejala gangguan pencernaan, penggunaan obat ini secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan kesehatan.
Penting untuk menggunakan antasida sesuai dengan dosis yang dianjurkan dan tidak mengonsumsinya dalam jangka panjang tanpa pengawasan medis. Jika gejala gangguan pencernaan berlanjut atau memburuk, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
KEYWORD :Antasida obat gangguan pencernaan efek samping