
Ilustrasi - minuman soda (Foto: AL JAZEERA)
Jakarta, Jurnas.com - Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa konsumsi minuman bersoda secara rutin dapat meningkatkan risiko depresi pada wanita.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Sharmili Edwin Thanarajah dari Rumah Sakit Universitas Frankfurt ini menganalisis data dari lebih dari 900 orang dewasa di Jerman, dengan fokus pada mikrobioma usus dan gejala depresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi minuman bersoda lebih sering memiliki risiko depresi 17% lebih tinggi dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsinya.
Selain itu, gejala depresi yang dialami juga cenderung lebih parah. Menariknya, hubungan ini tidak ditemukan pada pria. Para peneliti menduga bahwa perbedaan hormonal atau reaksi sistem imun terkait jenis kelamin mungkin berperan dalam temuan ini.
Studi ini juga menemukan bahwa konsumsi minuman bersoda dapat mempengaruhi komposisi bakteri usus, khususnya peningkatan jumlah bakteri Eggerthella.
Kekhususan Shalat Wanita dalam Syariat Islam
Bakteri ini sebelumnya telah dikaitkan dengan depresi dalam penelitian lain. Konsumsi minuman manis seperti cola atau limun tidak hanya mengandung glukosa dan fruktosa, tetapi juga bahan tambahan seperti pengawet dan pemanis buatan.
Kombinasi ini dapat merusak keseimbangan mikrobioma usus, memicu pertumbuhan bakteri pemicu peradangan, serta menurunkan produksi asam lemak rantai pendek yang melindungi tubuh.
Meskipun studi ini bersifat observasional dan tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung, temuan ini memberikan wawasan baru mengenai dampak konsumsi minuman bersoda terhadap kesehatan mental, khususnya pada wanita.
Para ahli menyarankan agar masyarakat, terutama wanita, lebih bijak dalam mengonsumsi minuman manis dan mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan mental.
KEYWORD :
Minuman Soda Wanita Depresi Eggerthella