Kamis, 02/10/2025 01:09 WIB

Dosa Penipu dalam Islam, Berikut Doa agar Dijauhkan dari Penipuan

Islam tak hanya menyoroti dosa dan akibat penipuan, tapi juga mengajarkan langkah-langkah perlindungan melalui doa dan kejujuran. Salah satunya adalah doa agar dijauhkan dari sifat dusta dan diberi kekuatan untuk menjadi pribadi yang jujur.

Kasus penipuan investasi bodong. (Foto: Jurnas/Ilustrasi).

Jakarta, Jurnas.com - Menipu adalah bentuk pengkhianatan terhadap kejujuran, nilai yang dijunjung tinggi dalam ajaran Islam. Bukan hanya menyakiti sesama, tindakan ini juga merupakan pelanggaran serius terhadap perintah Allah.

Dalam kehidupan sehari-hari, penipuan bisa hadir dalam bentuk janji palsu, manipulasi, atau kebohongan yang sengaja dibuat untuk merugikan orang lain. Islam mengajarkan bahwa setiap ucapan dan perbuatan manusia akan dimintai pertanggungjawaban.

Rasulullah SAW dengan tegas menyatakan, "Barang siapa yang menipu, maka ia bukan dari golonganku." Hadis ini memperlihatkan bahwa penipu bukan hanya melakukan dosa, tetapi juga keluar dari sifat dasar umat Nabi.

Allah SWT pun menyinggung perilaku curang dalam Al-Qur’an, terutama dalam surah Al-Mutaffifin. Ayat-ayat itu menggambarkan ancaman keras bagi mereka yang sengaja mengurangi hak orang lain.

Dosa menipu bukan sekadar persoalan etika sosial, tetapi telah menjadi bagian dari peringatan ilahi. Sebab itu, para ulama mengelompokkan dusta dan tipu daya sebagai dosa besar yang bisa menyeret pelakunya ke dalam azab.

Dalam salah satu riwayat sahih, Rasulullah SAW menceritakan siksa bagi pembohong di alam kubur, yang mulutnya disobek hingga ke tengkuk. Ini menjadi gambaran bahwa kebohongan, meski dianggap ringan oleh sebagian orang, berdampak berat di sisi Allah.

Namun, Islam tak hanya menyoroti dosa dan akibatnya, tapi juga mengajarkan langkah-langkah perlindungan melalui doa dan kejujuran. Salah satunya adalah doa agar dijauhkan dari sifat dusta dan diberi kekuatan untuk menjadi pribadi yang jujur.

Doa untuk Menghindari Penipuan dan Kebohongan

Islam tidak hanya mengajarkan kita menjauhi penipuan, tapi juga berdoa agar tidak terjerumus atau menjadi korban dari kebohongan.

1. Doa agar dijauhkan dari sifat dusta:

اللّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ الصَّادِقِينَ
Allahumma aj‘alni minas-shadiqin
“Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang jujur.”

2. Doa agar dilindungi dari kejahatan orang lain (termasuk penipu):

اللَّهُمَّ اكْفِنِيْهِمْ بِمَا شِئْتَ
Allahummakfinihim bima syi’ta
“Ya Allah, lindungilah aku dari mereka dengan cara yang Engkau kehendaki.”

3. Doa agar orang yang menipu diberi hidayah:

"Allahumma ihdihim fa innahum la ya’lamun"
“Ya Allah, berilah mereka petunjuk, karena mereka belum mengetahui.”

Doa ini diajarkan dari akhlak Rasulullah SAW: mendoakan kebaikan bahkan untuk musuh sekalipun.

Bagaimana Menyikapi Penipu?

Dalam Islam, kita boleh menuntut hak, tapi juga tidak boleh membalas dengan kebohongan serupa. Keadilan adalah milik Allah, dan setiap perbuatan pasti dibalas.

Bagaimana jika menjadi korban penipuan? Usahakan klarifikasi atau mediasi. Jika perlu, ambil jalur hukum yang sah. Jangan simpan dendam, tapi minta perlindungan kepada Allah.

Korban penipuan berhak menuntut keadilan melalui jalur hukum yang sah. Islam tidak melarang pembelaan diri, tetapi melarang pembalasan dengan cara yang sama.

Menjadi jujur dalam menghadapi ketidakjujuran adalah bentuk keberanian yang bernilai tinggi dalam Islam. Doa menjadi jalan spiritual agar hati tetap bersih meski dikhianati, sekaligus permohonan agar pelaku diberi petunjuk dan sadar akan perbuatannya.

Penipuan, seberapapun bentuknya, bukan hanya melukai hubungan antarmanusia tapi juga mencoreng kesucian iman. Namun selama pintu taubat masih terbuka, setiap orang punya kesempatan untuk memperbaiki diri. (*)

KEYWORD :

Dosa Penipu dalam Islam Doa agar Dijauhkan dari Penipuan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :