Selasa, 30/09/2025 18:10 WIB

Ini Alasan Menu MBG Ikan Hiu Picu Keracunan Massal

Ini alasan program MBG dengan menu daging ikan hiu bisa membuat keracunan massal 

Ilustrasi - Ini alasan menurut para ahli mengapa ikan hiu bisa membuat Anda keracunan (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Beberapa hari lalu, kehebohan melanda Ketapang, Kalimantan Barat, ketika puluhan siswa dan seorang guru dilarikan ke rumah sakit usai menyantap menu MBG berupa ikan hiu goreng.

Gejala seperti muntah, sesak napas, dan sakit perut langsung muncul tak lama setelah makanan dibagikan. (Menurut laporan, 25 orang menjadi korban; sebagian sudah diperbolehkan pulang, tiga masih dirawat).

Kepala Regional MBG Kalbar, Agus Kurniawi, menyebut pemilihan ikan hiu sebagai lauk adalah sebuah keteledoran dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Menu tersebut dinilai tidak lazim bagi anak-anak dan berpotensi mengandung merkuri tinggi, suatu kandungan beracun dalam ikan predator besar.

Salah satu penyebab utama dugaan keracunan adalah kandungan metilmerkuri yang tinggi dalam daging ikan hiu. Secara biologis, hiu berada di puncak rantai makanan laut sehingga akumulasi merkuri dan logam berat lainnya menjadi lebih besar.

Pakar dari Universitas Muhammadiyah Surabaya memberi peringatan bahwa kandungan merkuri pada hiu bisa mencapai angka yang jauh melebihi batas aman, berisiko merusak sistem saraf pusat hingga menyebabkan kejang.

Tak hanya merkuri, hiu juga diketahui mampu membawa arsenik dan timbal, yang jika masuk ke tubuh bisa memberikan dampak jangka panjang.

Daging hiu bahkan mengandung kadar urea tinggi karena sifat fisiologis ikan tersebut, yang bisa memicu bau menyengat dan iritasi pada pencernaan jika tidak diproses dengan sempurna.

Selain sifat biologis ikan hiu itu sendiri, dugaan kesalahan dalam pengolahan dan sanitasi dapur juga menjadi sorotan penting. Dosen pengolahan perikanan di Universitas Airlangga menyebut bahwa penggunaan jenis hiu yang tidak biasa, serta kurangnya pengawasan terhadap kebersihan bahan baku dan alat masak, turut memperbesar risiko keracunan.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa sayuran dalam menu MBG juga menunjukkan indikasi tidak segar atau berlendir, yang bisa menjadi sumber kontaminasi tambahan. Bahkan walau ikan hiu menjadi sorotan utama, kemungkinan bahan pelengkap lain yang terkontaminasi turut memperburuk insiden ini.

Menanggapi kasus ini, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, menegaskan bahwa jika sebuah menu terbukti menyebabkan keracunan, menu tersebut akan segera dikeluarkan dari daftar MBG di wilayah terkait, meskipun hiu telah diberikan sebanyak dua kali sebelumnya.

Pihak dapur MBG, yang berada di bawah naungan Yayasan Adinda Karunia Ilahi, bahkan bisa menghadapi penutupan permanen jika rancangan menu dan pengolahan terbukti cacat. Kepala SPPG juga telah dinonaktifkan sementara menanti hasil investigasi.

Dosen dan pakar juga mengusulkan agar MBG ke depan lebih memilih ikan lokal yang lebih aman dan akrab dikonsumsi masyarakat setempat, serta memperketat audit menu, kebersihan dapur, dan sumber bahan baku.

KEYWORD :

Program MBG Keracunan Massal Ikan Hiu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :