Ilustrasi sedang petangtang-petenteng (Foto: BPKH)
Jakarta, Jurnas.com - Pernah Anda mendengar kata petantang-petenteng? Istilah ini kerap digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk menggambarkan seseorang yang bersikap sombong, angkuh, atau suka pamer secara berlebihan. Namun, tahukah kamu dari mana asal usul kata ini dan apa maknanya sebenarnya?
Kata petantang-petenteng adalah ungkapan khas dalam bahasa Indonesia yang menunjukkan perilaku atau sikap yang penuh gaya dan berlebihan. Menurut Kamus Bahasa Indonesia edisi revisi Wahyu Untara (2014), petantang-petenteng merujuk pada seseorang yang memiliki perilaku sombong dan angkuh, biasanya terlihat dari cara berjalan, berbicara, dan bertingkah laku yang dibuat-buat untuk menarik perhatian.
Secara etimologis, kata ini merupakan pengulangan yang menimbulkan efek irama dan ekspresi kuat, khas bahasa Indonesia dalam membentuk kata-kata yang menggambarkan sifat atau tindakan secara berlebihan. Pengulangan kata semacam ini bertujuan untuk menekankan intensitas atau ciri khas perilaku yang dimaksud.
Kata petantang-petenteng juga telah menjadi bagian dari budaya populer Indonesia, sering digunakan sebagai bentuk kritik halus maupun sindiran terhadap orang yang terlalu menonjolkan diri tanpa dasar yang kuat. Dalam konteks ini, istilah tersebut bisa berfungsi sebagai alat sosial untuk mengingatkan seseorang agar lebih rendah hati.
Dalam penggunaannya, petantang-petenteng biasanya muncul dalam situasi informal, baik di kalangan teman maupun di media sosial. Meski kadang digunakan sebagai candaan ringan, kata ini mengandung pesan serius terkait sikap dan kepribadian yang perlu disikapi dengan bijak.
Lebih dari sekadar kata, petantang-petenteng mengajarkan kita pentingnya menjaga keseimbangan antara rasa percaya diri dan kesombongan. Sikap percaya diri yang sehat tidak perlu dipertontonkan dengan cara berlebihan. Sebaliknya, petantang-petenteng justru bisa membuat seseorang kehilangan simpati dan kepercayaan orang lain.
Dengan mengetahui asal usul dan makna kata ini, kita bisa lebih bijak dalam berkomunikasi dan bersikap di lingkungan sosial. Jadi, sebelum menggunakan istilah ini untuk menyindir atau mengkritik, pastikan pemahaman yang tepat agar pesan tersampaikan dengan efektif tanpa menimbulkan salah paham. (*)
KEYWORD :Asal Usul Petantang petenteng Makna petantang-petenteng
