
Mendikdasmen Abdul Mu`ti meninjau pelaksanaan revitalisasi sekolah di Indramayu, Jawa Barat (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu`ti mengingatkan satuan pendidikan untuk mengelola dengan baik anggaran yang telah diberikan untuk Program Revitalisasi Sekolah.
Program ini merupakan program prioritas Presiden Prabowo yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperbaiki dan membangun sarana prasarana pendidikan, merujuk pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025.
Program Revitalisasi Sekolah dilaksanakan melalui skema swakelola dengan dana yang disalurkan langsung ke rekening sekolah, dan dikelola secara transparan oleh Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP).
"Pembangunan fisik ini bukan menjadi tujuan, tetapi menjadi sarana, untuk kita membangun pendidikan yang berkualitas sebagai bagian usaha kita bersama membangun generasi yang tumbuh," kata Menteri Mu’ti di SMK Muhammadiyah Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, pada Sabtu (27/9).
Mendikdasmen mengingatkan sekolah maupun semua pihak yang ikut berperan dalam program revitalisasi ini, agar menjaga amanah yang telah diberikan yakni tidak mencoba melakukan tindakan korupsi.
"Kami berharap pelaksanaan pembangunan sesuai dengan rencana, sesuai dengan tujuan, sesuai dengan tenggang waktu, jangan ada yang diselewengkan, jangan ada yang di korupsi, mudah-mudahan selesai tepat waktu, kalau bisa lebih cepat lebih baik, tetapi tetap sesuai dengan kualitas yang ditentukan," ujar Menteri Mu`ti.
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Kandanghaur, Afandi, merasa terbantu dengan adanya program ini. SMK yang memiliki 1.628 murid tersebut mendapat bantuan berupa ruang praktek siswa dan ruang kelas baru yang ditargetkan selesai pada 15 Desember 2025 mendatang.
Afandi menyebutkan dengan banyaknya murid, pihaknya masih kekurangan empat ruang kelas dan toilet. Dia berharap ke depannya akan ada bantuan untuk melengkapi kekurangan tersebut.
"Mudah-mudahan ke depannya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah berkenan memberikan bantuan kembali, sehingga layanan minimum siswa dapat terpenuhi. Semoga semuanya bisa bermanfaat untuk anak-anak bangsa kita," ujar Afandi.
Dalam kunjungan kerja ke Indramayu, Mendikdasmen juga sempat meninjau progres pelaksanaan Program Revitalisasi Satuan Pendidikan di SDN 1 Parean Girang Kandanghaur Indramayu.
Di sana, dengan kondisi atap sekolah yang sudah tidak layak, sangat berbahaya bagi para murid dan guru untuk melaksanakan proses belajar-mengajar sehingga sangat perlu untuk dilakukan perbaikan.
"Mudah-mudahan dengan revitalisasi ini bisa lebih baik lagi dan bisa untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang bermutu," kata Mendikdasmen.
SDN 1 Parean Girang Kandanghaur memiliki total 298 murid dari kelas 1 hingga kelas 6, agar tidak mengganggu proses belajar, selama proses revitaslisasi berlangsung, semua murid menumpang sementara di dua madrasah yang berada tidak jauh dari sekolah. Mendikdasmen pun meminta agar pelasanaan revitalisasi dapat selesai sesuai dengan target pengerjaan.
"Mudah-mudahan bisa selesai, memang semuanya sudah selesai pada pertengahan Desember paling lambat, karena itu juga memang masa akhir pelaporan, mudah-mudahan setelah itu bisa digunakan untuk anak-anak bisa belajar dengan sebaik-baiknya," ujar dia.
KEYWORD :Mendikdasmen Abdul Mu`ti Program Revitalisasi Sekolah