
Ilustrasi bus di Jepang (Foto: Unsplash/Michael Pfister)
Jakarta, Jurnas.com - Upaya memperkuat kerja sama Indonesia–Jepang di bidang transportasi mendapat perhatian khusus melalui kunjungan Presiden Direktur Meitetsu Bus Co., Ltd., Taki, ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo pada Kamis (25/9).
Pertemuan ini menyoroti kebutuhan Jepang terkait tenaga pengemudi bus profesional, yang jumlahnya terus meningkat seiring bertambahnya permintaan transportasi publik.
Sejumlah pihak hadir dalam diskusi tersebut, termasuk Presiden Direktur Cooperative Kigyou Koryu Center KS Global, Kazuhisa Sumino, Direktur Japan Indonesia Driving School, Bowo Kristianto, serta tiga pengemudi asal Indonesia yang kini bekerja di Meitetsu Bus.
Para sopir ini sementara masih menggunakan Visa Kegiatan Khusus (Tokutei Katsudō) sebelum beralih ke status Pekerja Terampil (Tokutei Ginō).
Sekretaris Kedua Fungsi Ekonomi KBRI Tokyo, Gina Aghnia Virginianty, menekankan pentingnya memastikan kerja sama yang tidak hanya menguntungkan Jepang, tetapi juga bermanfaat bagi pengembangan tenaga kerja Indonesia.
"Aspek penting yang perlu diperhatikan adalah perlindungan serta pemenuhan hak-hak tenaga kerja Indonesia yang bekerja di perusahaan-perusahaan Jepang, termasuk Meitetsu Bus," ujar Gina dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri.
Taki, selaku Presiden Direktur Meitetsu Bus, menjelaskan bahwa calon pengemudi membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk memperoleh SIM bus setelah sebelumnya hanya memegang SIM biasa. Saat ini, perusahaan tersebut mengoperasikan sekitar 1.500 unit bus dengan melibatkan 3.000 pekerja yang tersebar di tujuh perusahaan afiliasi di Prefektur Aichi dan Gifu.
Kerja sama ini telah membuahkan hasil sejak Agustus 2025, ketika tiga pengemudi Indonesia mulai bekerja di Meitetsu Bus, disusul empat pengemudi lainnya yang bergabung dengan Osaka Bus. Salah satunya, Seto Ramadhan Siswadi asal Klaten, menceritakan pengalaman seleksi, pelatihan, hingga perjuangannya mendapatkan SIM bus di Jepang.
Kehadiran mereka dianggap sebagai tonggak penting yang menunjukkan bahwa tenaga kerja Indonesia mampu bersaing di sektor transportasi Jepang. Dukungan KBRI Tokyo diharapkan memperluas kesempatan kerja serupa di masa depan, sehingga semakin banyak sopir Indonesia bisa meniti karier di luar negeri. (Zakiyah/MAG)
KEYWORD :Sopir Indonesia Jepang KBRI Tokyo