Senin, 29/09/2025 18:42 WIB

Mengenal Tradisi Uang Buka Pintu dalam Pernikahan di Maluku Utara

Tradisi ini lazim ditemui di berbagai wilayah Maluku Utara, termasuk di Kabupaten Buru Selatan. Dalam praktiknya, pihak mempelai pria wajib menyerahkan sejumlah uang sebelum diperkenankan menjemput mempelai perempuan dari rumahnya.

Uang rupiah (ilustrasi)

Jakarta, Jurnas.com - Di balik sakralnya pernikahan adat Maluku Utara, terdapat sebuah tradisi yang hingga kini tetap dijunjung tinggi: uang buka pintu. Prosesi ini bukan sekadar simbol, melainkan bentuk penghormatan dan kesepakatan sosial antara dua keluarga.

Dikutip dari berbagai sumber, tradisi ini lazim ditemui di berbagai wilayah Maluku Utara, termasuk di Kabupaten Buru Selatan. Dalam praktiknya, pihak mempelai pria wajib menyerahkan sejumlah uang sebelum diperkenankan menjemput mempelai perempuan dari rumahnya.

Uang tersebut disebut sebagai uang buka pintu, yang secara simbolis membuka akses bagi pihak laki-laki untuk masuk dan memulai prosesi adat berikutnya. Tanpa adanya pemberian itu, pintu rumah perempuan dianggap belum terbuka secara sah menurut adat.

Di Buru Selatan, ketentuan ini bahkan tercantum dalam pasal VIII adat pernikahan yang masih dijalankan oleh masyarakat setempat. Dikutip dari laman Repositori Kemendikbud, dalam aturan tersebut, perempuan tidak diperbolehkan keluar dari rumah hingga orang tua pihak laki-laki menyerahkan uang pembuka pintu.

Selanjutnya, mempelai pria juga harus melewati seorang penjaga adat yang berdiri di depan pintu sambil memegang bendera. Ia hanya bisa melangkah masuk setelah menyerahkan uang sambil menyentuh tangan penjaga tersebut, sebagai bentuk permisi dan penghormatan.

Momen ini biasanya berlangsung hangat dan penuh keakraban, diselingi candaan serta interaksi antar keluarga. Meski sarat aturan, suasana tetap cair dan menjadi bagian dari silaturahmi dua pihak yang akan disatukan.

Uang buka pintu bukanlah soal nominal besar, melainkan tentang komitmen dan kesungguhan. Nilai uang tidak ditetapkan secara mutlak, karena yang utama adalah itikad baik dan restu keluarga perempuan.

Dalam beberapa pernikahan, prosesi uang buka pintu turut diiringi doa, musik tradisional, atau arak-arakan suling yang memperkuat suasana sakral. Semua elemen ini mempertegas bahwa pernikahan bukan hanya ikatan dua insan, tetapi juga dua keluarga besar.

Tradisi ini juga mengandung pesan bahwa perempuan bukan objek yang bisa diambil begitu saja. Harus ada permohonan, penghormatan, dan persetujuan dari keluarga sebagai bentuk perlindungan nilai-nilai adat. (*)

KEYWORD :

Tradisi Uang Buka Pintu Pernikahan Maluku Utara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :