Senin, 29/09/2025 01:23 WIB

ASDP Akan Jadikan Kawasan Pelabuhan Kayangan Seperti Labuan Bajo

Pengembangan waterfront di Kayangan diharapkan mampu menambah daya tarik kawasan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar. 

Pelabuhan Kayangan, Nusa Tenggara Barat (NTB). Foto: asdp/jurnas

JAKARTA, Jurnas.com — Perusahaan penyeberangan milik pemerintah, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), akan menjadikan kawasan Pelabuhan Kayangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) seperti kawasan Marina Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Untuk itu, ASDP akan memperkuat konektivitas di lintasan Kayangan–Pototano. Jalur laut ini dinilai menjadi urat nadi mobilitas masyarakat sekaligus pintu gerbang wisatawan menuju destinasi unggulan kedua pulau tersebut.

“Lombok dan Sumbawa memiliki potensi besar dengan destinasi kelas dunia. Untuk mewujudkannya, aksesibilitas menjadi kunci, dan ASDP berkomitmen menjaga konektivitas agar wisata terus tumbuh dan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat,” ujar Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo melalui keterangannya di Jakarta, Minggu (28/9/2025).

Heru menambahkan, komitmen ASDP bukan sekadar mengoperasikan kapal. “Kami percaya bahwa pariwisata hanya bisa maju dengan dukungan transportasi yang lancar, aman, dan terjangkau. Karena itu, ASDP terus memperkuat armada, meningkatkan kualitas layanan, dan menghadirkan sistem reservasi digital agar penyeberangan semakin mudah diakses masyarakat maupun wisatawan,” jelasnya.

Pulau Lombok dikenal dengan ikon wisata Gunung Rinjani, Gili Trawangan, dan Pantai Senggigi, sementara Sumbawa menawarkan pesona Pantai Maluk dan Gunung Tambora. Akses penyeberangan Kayangan–Pototano menjadi jalur vital yang membuka peluang wisatawan untuk menjelajahi dua destinasi unggulan tersebut.

Selain sektor pariwisata, jalur ini juga menopang distribusi logistik. Komoditas pangan seperti padi, jagung, kedelai, hingga hasil laut bergerak melalui lintasan ini, memperkuat rantai pasok dan mendukung ketahanan pangan di NTB.

Data ASDP mencatat, periode Januari–Agustus 2025, lintasan Kayangan–Pototano telah melayani 889.682 penumpang dan 252.973 unit kendaraan. Dari jumlah tersebut, sepeda motor mendominasi dengan 117.643 unit, diikuti mobil pribadi sebanyak 72.412 unit. Angka ini menunjukkan tingginya ketergantungan masyarakat terhadap moda penyeberangan.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan bahwa perusahaan juga mendorong kawasan pelabuhan memiliki fungsi tambahan sebagai destinasi wisata. “Melalui program waterfront destination, ASDP melakukan transformasi kawasan pelabuhan agar lebih modern dan terpadu, sehingga bisa menghadirkan pengalaman baru bagi wisatawan,” katanya.

Shelvy mencontohkan pengembangan kawasan Marina Labuan Bajo yang kini menjadi ikon pariwisata terpadu, terhubung dengan Hotel Meruorah Komodo, Plaza Marina, hingga Landmark Phinisi. Kawasan ini bahkan sukses menjadi tuan rumah ajang internasional seperti KTT ASEAN dan rangkaian G20 Side Events.

Dengan konsep serupa, pengembangan waterfront di Kayangan diharapkan mampu menambah daya tarik kawasan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar. Ke depan, ASDP menargetkan pelabuhan tidak hanya berfungsi sebagai terminal penyeberangan, tetapi juga sebagai magnet wisata baru.

Berikut tarif penyeberangan Lintasan Kayangan–Pototano:

Pejalan kaki dewasa Rp18.800, bayi Rp5.200

Golongan I : Rp 32.000

Golongan II : Rp 75.000

Golongan III : Rp 130.000

Golongan IV

- Kendaraan Penumpang : Rp 563.000

- Kendaraan Barang : Rp 502.000

Golongan V

- Kendaraan Bus : Rp 893.000

- Kendaraan Barang : Rp 760.000

Golongan VI

- Kendaraan Bus : Rp 1.307.000

- Kendaraan Barang : Rp 1.223.000

Golongan VII : Rp 1.869.000

Golongan VIII : Rp 2.153.000

Golongan IX : Rp 2.265.000

KEYWORD :

ASDP Pelabuhan Kayangan Labuan Bajo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :