Minggu, 28/09/2025 00:48 WIB

Penelitian Temukan Kaitan Langsung antara Badai Matahari dan Serangan Jantung

Sebuah penelitian terbaru menemukan hubungan langsung antara aktivitas badai matahari dan peningkatan kasus serangan jantung di Bumi

Ilustrasi badaim matahari hantam bumi (Foto: Earth)

Jakarta, Jurnas.com - Sebuah penelitian terbaru menemukan hubungan langsung antara aktivitas badai matahari dan peningkatan kasus serangan jantung di Bumi. Temuan ini membuka cakrawala baru dalam memahami bagaimana cuaca luar angkasa memengaruhi kesehatan manusia.

Apa hubungannya badai matahari dengan jantung manusia? Dikutip dari laman Earth, Bumi terlindungi oleh medan magnet yang menjadi perisai dari radiasi kosmik dan badai matahari. Tapi, ketika badai geomagnetik terjadi, yakni saat matahari melepaskan energi besar yang mengganggu medan magnet bumi, apa yang terjadi pada tubuh manusia?

Para peneliti dari Brazil, dipimpin oleh Luiz Felipe Campos de Rezende dari National Institute for Space Research (INPE), menyelidiki pertanyaan ini dengan mencocokkan data rawat inap akibat serangan jantung dengan tingkat aktivitas geomagnetik harian.

Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah rawat inap akibat serangan jantung meningkat secara signifikan pada hari-hari dengan medan magnet Bumi yang terganggu, terutama pada wanita usia menengah hingga lanjut.

Bahkan, dalam kelompok usia 31–60 tahun, risiko serangan jantung pada wanita bisa meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan hari-hari dengan kondisi geomagnetik tenang.

Sementara itu, meski pria memiliki jumlah kasus serangan jantung lebih tinggi secara keseluruhan, peningkatan akibat badai geomagnetik justru lebih terlihat pada wanita.

Dalam penelitian ini, para peneliti menggunakan Kp-Index, indikator global yang mengukur gangguan geomagnetik harian, untuk mengelompokkan hari-hari menjadi tiga kategori: tenang, sedang, dan terganggu.

Mereka kemudian menganalisis data rawat inap berdasarkan usia, jenis kelamin, dan apakah pasien bertahan hidup setelah serangan. Proses ini dilengkapi dengan analisis berbasis komputer untuk memastikan hasilnya bukan kebetulan statistik semata.

Meski penelitian ini bersifat observasional—dan tidak membuktikan sebab-akibat—hubungan yang terlihat cukup kuat untuk mendorong penelitian lanjutan.

Mengapa ini mungkin terjadi? Jantung dan sistem saraf bekerja menggunakan sinyal listrik. Gangguan eksternal, seperti fluktuasi elektromagnetik dari luar angkasa, berpotensi memicu kejadian kardiovaskular, terutama pada individu yang sistem tubuhnya sudah rentan.

Bila hubungan ini terbukti secara konsisten lewat penelitian lebih luas, maka sistem peringatan dini untuk badai geomagnetik bisa menjadi bagian dari strategi kesehatan masyarakat—mirip dengan peringatan untuk gelombang panas atau polusi.

Pasien dengan penyakit jantung juga bisa lebih waspada saat aktivitas matahari tinggi: tetap minum obat, menghindari aktivitas berat, dan memantau gejala.

Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas matahari mungkin memiliki dampak nyata pada kesehatan manusia, khususnya pada kejadian serangan jantung. Meski belum dapat disimpulkan sebagai penyebab langsung, temuan ini cukup kuat untuk menjadi dasar penelitian lanjutan dan pengembangan strategi pencegahan.

Penelitian lengkap diterbitkan di jurnal Nature Communications Medicine. Sumber: Erath (*)

KEYWORD :

Badai Matahari Serangan Jantung Medan Magnet Bumi Jantung wanita




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :