Sabtu, 27/09/2025 21:11 WIB

Kemdikdasmen Dorong Forum STEM Siapkan Siswa dan Guru Adaptif

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) mendorong forum Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM) yang diselenggarakan di Bali pada Kamis (25/9) lalu, dapat menjadi landasan dalam menyiapkan guru dan siswa yang adaptif terhadap transformasi digital.

Sekjen Kemdikdasmen, Suharti, membuka forum STEM yang diselenggarakan SEAMEO di Bali (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) mendorong forum Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM) yang diselenggarakan di Bali pada Kamis (25/9) lalu, dapat menjadi landasan dalam menyiapkan guru dan siswa yang adaptif terhadap transformasi digital.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kemdikdasmen, Suharti, saat membuka forum pendidikan STEM yang diselenggarakan oleh SEAMEO Regional Centre for Science and Mathematics (RECSAM), SEAMEO Regional Centre for STEM Education (STEM-ED), dan SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC).

Forum ini menjadi ruang kolaboratif bagi para pendidik dan peserta didik di Asia Tenggara untuk memperkuat pendidikan STEM melalui dialog, demonstrasi, serta kemitraan strategis.

Dalam menghadapi era transformasi digital yang cepat, pendidikan STEM hadir sebagai katalis untuk menumbuhkan keterampilan abad ke-21, literasi digital, serta kemampuan memecahkan masalah yang menjadi bekal penting bagi masyarakat.

"Forum ini adalah wadah untuk dengan memberdayakan para guru, meningkatkan literasi digital, serta memastikan kecerdasan buatan dan pendidikan STEM dapat diakses dan berdampak bagi semua," kata Suharti.

Direktur SEAMOLEC, Cahya Kusuma Ratih, juga menekankan pentingnya forum ini di tengah perubahan global yang begitu cepat.

"Kita perlu membekali peserta didik dengan keterampilan, kreativitas, dan ketangguhan untuk menghadapi masa depan dengan percaya diri. Itulah mengapa forum ini begitu penting," ujar Cahya.

Lebih lanjut, Cahya menyoroti kolaborasi tiga pusat SEAMEO yakni RECSAM di bidang sains dan matematika, STEM-ED dengan fokus pada pendidikan STEM dan kerja sama regional, serta SEAMOLEC melalui inovasi pembelajaran terbuka dan teknologi pendidikan.

"Bersama, kita memperkuat kolaborasi untuk menyediakan kesempatan pendidikan yang praktis, mudah diakses, dan berdampak nyata bagi guru dan peserta didik," dia menambahkan.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan peluncuran tiga inisiatif penting, yakni Southeast Asia Day of AI (SEAMEO STEM-ED), SciConnect untuk menjembatani sains dengan pendidikan dasar (SEAMEO RECSAM), serta versi Indonesia dari modul SEA-TEP (SEAMEO SEAMOLEC).

"Setiap inisiatif ini menunjukkan bahwa inovasi lahir ketika kita bekerja bersama, saling berbagi gagasan, menyesuaikannya, dan mengubahnya menjadi aksi nyata yang bermanfaat bagi sekolah dan komunitas,”" kata Cahya.

Deputy Director and Head of Science Technology and Environment Partnership Centre, Ministry of Education Brunei Darussalam, Hajah Suriani Binti Haji Noor Hashim, turut menyampaikan pentingnya pendidikan berwawasan lingkungan.

Dalam paparannya bertajuk `Greening Education for Sustainable Southeast Asia`, dia menegaskan pendidikan hijau penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan lingkungan masa kini, sekaligus membekali mereka dengan kemampuan dan keterampilan demi masa depan yang berkelanjutan.

KEYWORD :

Forum STEM Kemdikdasmen SEAMEO Suharti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :