Sabtu, 27/09/2025 15:44 WIB

Tips Pertolongan Pertama saat Keracunan Makanan

Kasus keracunan makanan masih kerap terjadi di tengah masyarakat, ini cara penanganan pertama yang harus dilakukan

Ilustrasi - keracunan makanan (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kasus keracunan makanan masih kerap terjadi di tengah masyarakat. Umumnya, kondisi ini dipicu oleh makanan yang tercemar bakteri, virus, parasit, atau bahan kimia beracun.

Data terbaru mencatat sebanyak 5.626 kasus keracunan terkait konsumsi makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tersebar di puluhan kabupaten/kota di 16 provinsi.

Dalam sepekan terakhir, insiden keracunan muncul di dua daerah. Pada Rabu (17/9/2025), lebih dari 300 anak di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan MBG. Keesokan harinya, giliran 569 anak di Garut, Jawa Barat yang dilaporkan mengalami kejadian serupa.

Gejala keracunan makanan biasanya muncul beberapa jam setelah makan, meliputi mual, muntah, diare, sakit perut, hingga demam. Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini berpotensi mengancam keselamatan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem imun lemah.

Lalu, apa yang harus dilakukan sebagai pertolongan pertama saat keracunan makanan?

Langkah pertama yang penting adalah tetap tenang dan mengenali gejala. Jika korban mulai muntah atau diare, sebenarnya itu adalah mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan racun. Karena itu, jangan langsung menghentikan muntah atau diare dengan obat-obatan tanpa petunjuk dokter.

Langkah kedua, cukupi cairan tubuh. Keracunan makanan membuat tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit. Memberikan air putih, oralit, atau cairan elektrolit bisa mencegah dehidrasi. Bagi anak-anak, pemberian cairan rehidrasi menjadi hal yang sangat penting agar tidak cepat lemas.

Langkah ketiga adalah hindari makanan atau minuman yang memperparah kondisi. Selama tubuh masih dalam masa pemulihan, sebaiknya tidak mengonsumsi makanan berlemak, pedas, atau minuman bersoda. Pilih makanan ringan seperti bubur, pisang, atau roti tawar setelah kondisi mulai membaik.

Langkah keempat, perhatikan tanda bahaya. Jika keracunan makanan disertai gejala parah seperti muntah terus-menerus, diare berdarah, demam tinggi, sakit perut hebat, atau tanda dehidrasi seperti bibir kering dan mata cekung, segera bawa ke fasilitas kesehatan. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.

Selain itu, jangan sembarangan memberikan obat-obatan tanpa anjuran tenaga medis. Beberapa obat antimual atau antidiare justru bisa memperburuk kondisi karena menahan racun di dalam tubuh lebih lama.

Dalam kasus tertentu, jika keracunan disebabkan oleh makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya, langkah pertolongan bisa berbeda. Misalnya, jangan memicu muntah tanpa arahan dokter karena bisa memperparah kerusakan saluran pencernaan.

KEYWORD :

Kesehatan Keracunan Makanan Tips




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :