Jum'at, 26/09/2025 19:01 WIB

Mendikdasmen: Pendidikan Bermutu Tumbuhkan Generasi Muda Toleran

Pendidikan bermutu diyakini dapat menumbuhkan literasi lintas budaya dan agama, membantu generasi muda melihat perbedaan bukan sebagai ancaman tetapi sebagai anugerah.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu`ti (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Pendidikan bermutu diyakini dapat menumbuhkan literasi lintas budaya dan agama, membantu generasi muda melihat perbedaan bukan sebagai ancaman tetapi sebagai anugerah.

Demikian disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, saat menjadi pembicara kunci di event The Regional Meeting on Education for Sustainable Peace in Southeast Asia, di Jakarta, pada Rabu (24/9).

"Ketika anak-anak belajar tentang keyakinan dan tradisi orang lain, kebencian memudar, stereotip lenyap, dan jembatan empati mulai tumbuh," kata Menteri Mu’ti.

Pertemuan regional ini dihadiri oleh sekitar 300 orang dari unsur pejabat Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen), akademisi, maupun pemangku kepentingan pendidikan lainnya termasuk organisasi internasional dari negara ASEAN plus Timor Leste.

Selaras dengan tema yang diusung yaitu `Countering hate speech and preventing conflicts towards more peaceful societies through education`, Menteri Mu’ti turut menceritakan praktik baik saat menghadiri G20 Interfaith Forum di Cape Town, Afrika Selatan pada Agustus yang lalu.

"Diskusi yang berkembang saat forum internasional tersebut, membuat saya semakin menyadari pendidikan lebih dari sekedar transfer pengetahuan. Pendidikan adalah kekuatan paling kuat yang kita miliki untuk membentuk masyarakat yang solid, adil, dan berkelanjutan," ujar Mendikdasmen.

"Pendidikan adalah penyeimbang terbesar, membawa potensi transformatif untuk menyamakan kedudukan dan menciptakan kesempatan bagi semua. Namun, pendidikan harus lebih dari sekadar mengajarkan fakta; ia harus menumbuhkan pemahaman," dia menambahkan.

Abdul Mu’ti juga menekankan bahwa perdamaian tidak dapat dicapai sendirian oleh sebuah bangsa, dan membutuhkan solidaritas regional.

"Lewat pertemuan ini, kita tidak hanya diajak untuk berbagi praktik baik, tapi juga sebagai kesempatan untuk mengembangkan lebih luas mengenai kemitraan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan negara anggota ASEAN, SEAMEO, UNESCO di bidang perdamaian global," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana tugas (Plt.) Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Ananto Kusuma Seta dalam sambutannya mengatakan saat ini dunia global menghadapi permasalahan yang sama yakni adanya konflik yang disebabkan oleh meningkatnya rasisme dan prasangka terhadap orang, kelompok, keyakinan, bahkan budaya yang berbeda.

"Kita harus memastikan bahwa pendidikan tidak hanya tentang transfer pengetahuan. Pendidikan adalah tentang membentuk nilai-nilai, menumbuhkan empati, dan membina generasi yang memilih dialog daripada kekerasan, kolaborasi daripada kompetisi, dan rasa hormat daripada prasangka," kata Ananto.

Selanjutnya, Direktur dan Representatif Kantor Regional UNESCO Jakarta, Maki Katsuno-Hayashikawa menyatakan di dalam sambutannya, bahwa pendidikan adalah salah satu cara paling ampuh untuk membangun ketangguhan, menumbuhkan rasa hormat terhadap keberagaman, dan membangun fondasi bagi perdamaian abadi.

"Kantor Regional UNESCO Jakarta mendorong lewat pertemuan regional ini menjadi kesempatan untuk mengubah aspirasi bersama menjadi aksi nyata di tingkat Asia Tenggara," ujar Direktur Maki.

KEYWORD :

Mendikdasmen Abdul Mu`ti Pendidikan Bermutu untuk Semua




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :