
Ilustrasi - Otrovert, Tipe Kepribadian Baru yang Menantang Pandangan Lama tentang Sosialitas (Foto: Uniladtech)
Jakarta, Jurnas.com - Selama ini kita mengenal dua tipe utama kepribadian dalam dunia psikologi populer: introvert dan ekstrovert. Namun kini, muncul tipe ketiga yang mulai diperbincangkan: otrovert.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kepribadian otrovert? Bagaimana perbedaannya dengan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert? Berikut ini adalah ulasannya, yang dihimpun dari berbagai sumber.
Apa Itu Otrovert?
Otrovert adalah tipe kepribadian yang mampu menjalin hubungan dekat secara personal, namun tidak merasa terhubung secara emosional dengan kelompok atau identitas kolektif.
Istilah ini diperkenalkan oleh psikiater asal Amerika, Dr. Rami Kaminski, untuk menggambarkan orang-orang yang bukan introvert maupun ekstrovert, tetapi menunjukkan pola interaksi sosial yang berbeda: nyaman dalam hubungan satu lawan satu, namun canggung atau tidak cocok dalam struktur kelompok.
Konsep otrovert muncul dari pengamatan Kaminski terhadap orang-orang yang tidak merasa cocok dengan label yang ada. Mereka sosial, tapi tidak merasa nyaman dalam kelompok.
Kaminski menyebut otrovert sebagai individu yang "imun terhadap fenomena Bluetooth sosial"—yakni ketidakmampuan untuk tersinkronisasi secara emosional dengan suasana kelompok. Meski diterima, mereka tetap merasa berada di luar lingkaran.
Introvert: Fokus ke Dalam Diri
Introvert cenderung mengarahkan energi ke dalam dan merasa nyaman dalam situasi tenang. Mereka lebih suka hubungan yang dalam, ruang pribadi, dan biasanya cepat lelah setelah banyak interaksi sosial.
Introvert bukan berarti tidak bisa bersosialisasi, tapi mereka membutuhkan waktu sendiri untuk mengisi ulang energi. Mereka cenderung menghindari keramaian karena bisa merasa overstimulated.
Ekstrovert: Fokus ke Luar dan Suka Keramaian
Sebaliknya, ekstrovert mendapatkan energi dari interaksi sosial. Mereka senang berada di tengah orang banyak, mudah memulai percakapan, dan merasa "hidup" saat beraktivitas dengan orang lain.
Ekstrovert biasanya cepat beradaptasi dalam lingkungan baru dan nyaman menjadi pusat perhatian. Kehadiran sosial memberi mereka semangat.
Perbedaan Utama Otrovert, Introvert, dan Ekstrovert
Perbedaan utama antara ketiganya terletak pada cara mereka terhubung dengan dunia luar. Introvert menghindari rangsangan berlebih, ekstrovert mencarinya, dan otrovert memilih koneksi personal tapi menghindari identitas kelompok.
Otrovert bisa tampil percaya diri di depan umum, namun merasa lelah bukan karena interaksi, melainkan karena tekanan untuk menjadi bagian dari "kita". Mereka merasa lebih otentik saat berada di luar struktur kolektif.
Apakah Otrovert Itu Antisosial?
Tidak. Otrovert bukan penyendiri, bukan juga antiinteraksi.
Mereka justru sering punya hubungan yang dalam dan penuh empati secara individual. Tapi mereka tidak menemukan kenyamanan emosional dalam tradisi kelompok, simbol, atau sistem sosial yang bersifat masif.
Siapa Saja yang Diduga Otrovert?
Dr. Kaminski menyebut nama-nama besar seperti Albert Einstein, Frida Kahlo, George Orwell, dan Virginia Woolf sebagai contoh otrovert. Mereka kreatif, punya pemikiran sendiri, dan tidak sepenuhnya menyatu dalam norma sosial yang umum.
Mereka membuktikan bahwa menjadi "berbeda" secara sosial bukan kelemahan, melainkan keunikan dalam berpikir dan berhubungan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa introvert mengarah ke dalam, ekstrovert ke luar, dan otrovert ke jalur sendiri. Masing-masing punya cara tersendiri dalam membangun koneksi sosial.
Mengenali tipe kepribadian bukan soal memberi label, tapi memahami diri sendiri. Termasuk kalau kamu ternyata seorang otrovert — seseorang yang tetap hangat secara personal, tapi tidak suka ikut arus kelompok. (*)
Otrovert Kepribadian psikologi sosial perbedaan otrovert