Kamis, 25/09/2025 02:11 WIB

Mensos Beri Arahan Kepala Sekolah Rakyat, Ingatkan Tiga Larangan Utama

Kepala sekolah adalah pemimpin tertinggi. Fokus kita mencari solusi melalui koordinasi dan kolaborasi. Jangan memperpanjang masalah, tetapi segera ambil langkah konkret untuk menyelesaikannya

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memberikan arahan kepada Kepala Sekolah Rakyat tahap 1C dalam audiensi daring yang juga diikuti oleh peserta tahap 1A dan 1B, di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (Foto: Kemensos)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memberikan arahan kepada Kepala Sekolah Rakyat tahap 1C dalam audiensi daring yang juga diikuti oleh peserta tahap 1A dan 1B, di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2025).

Dalam arahannya, Mensos yang biasa disapa Gus Ipul ini menekankan sejumlah tugas prioritas yang harus segera dilaksanakan, antara lain melaporkan kesiapan prasarana dasar seperti asrama, air, listrik, tenaga pengajar dan tenaga kependidikan.

Ia juga meminta penguatan koordinasi dengan puskesmas atau rumah sakit terdekat, unsur TNI/Polri, serta tokoh lokal. Persiapan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) harus mengikuti panduan resmi, dan pengelolaan keuangan dilakukan secara transparan dan akuntabel.

“Kepala sekolah adalah pemimpin tertinggi. Fokus kita mencari solusi melalui koordinasi dan kolaborasi. Jangan memperpanjang masalah, tetapi segera ambil langkah konkret untuk menyelesaikannya,” kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis.

Lebih lanjut, Mensos mengingatkan tiga larangan utama di lingkungan Sekolah Rakyat: tidak boleh terjadi perundungan (bullying), kekerasan fisik maupun seksual, serta tindakan intoleransi. Ia menegaskan bahwa ketiganya merupakan pelanggaran berat dalam dunia pendidikan dan tidak boleh dibiarkan terjadi.

Gus Ipul menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah bagian dari strategi besar untuk mengentaskan kemiskinan, sesuai filosofi Presiden: memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin. Sekolah ini bukan hanya tempat anak-anak belajar, tetapi juga sarana pemberdayaan bagi orang tua, perbaikan kondisi rumah tangga, serta akses terhadap jaminan kesehatan. Semua siswa juga mendapatkan makanan bergizi secara gratis setiap hari.

Mengenai proses penerimaan, tidak dilakukan tes akademik. Yang menjadi fokus adalah pemeriksaan kesehatan, pencatatan rekam medis, dan pelaksanaan DNA Talent Mapping.

Disebutkan, hasil pemetaan menunjukkan minat siswa tersebar pada bidang STEM, sosial, dan bahasa, yang kemudian diarahkan pada pengembangan potensi sesuai bakat. Dalam proyeksi ke depan, sebagian besar siswa dipersiapkan untuk berkarier di bidang teknik dan kesehatan, sementara lainnya diarahkan ke bidang hukum, bahasa, dan profesi lainnya.

Arah pembangunan sekolah ini tidak berhenti pada jenjang pendidikan menengah. Pemerintah memastikan lulusan Sekolah Rakyat diarahkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau langsung bekerja, sesuai hasil pemetaan potensi masing-masing.


“Kita tidak boleh berhenti di bangku SMA. Semua lulusan harus diarahkan untuk kuliah atau bekerja sesuai hasil DNA Talent Mapping mereka. Itulah hilirisasi Sekolah Rakyat,” katanya.

Menutup arahannya, Mensos menegaskan pentingnya membangun budaya bersih di lingkungan sekolah, serta kedisiplinan di asrama yang mendukung pembentukan karakter. Ia meminta seluruh pimpinan sekolah aktif memanfaatkan panduan resmi Kemensos yang tersedia di media sosial dan kanal digital.

“Masalah akan ada setiap hari, tetapi kuncinya adalah bagaimana kita menyelesaikannya dengan koordinasi dan kerja sama. Ingat tiga kunci Sekolah Rakyat: memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin,” pungkas Gus Ipul.

 

 

KEYWORD :

Menteri Sosial Gus Ipul Kepala Sekolah Sekolah Rakyat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :