Kamis, 25/09/2025 23:34 WIB

Kemdikdasmen Ingin Hilangkan Stigma Guru BK sebagai "Polisi Sekolah"

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq dalam sambutannya menekankan perlunya mengubah stigma lama guru BK yang kerap dianggap sebagai `polisi sekolah`.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) terus melakukan penguatan kompetensi guru bimbingan konseling (BK), melalui kegiatan Pelatihan Fasilitator Daerah: Program Pengembangan Kompetensi Guru dalam Memberikan Layanan Bimbingan dan Konseling di Padang, Sumatra Barat.

Kegiatan yang digelar oleh Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Sumatra Barat ini diikuti oleh 530 calon fasilitator daerah dari 19 kabupaten/kota.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq dalam sambutannya menekankan perlunya mengubah stigma lama guru BK yang kerap dianggap sebagai `polisi sekolah`.

"Pak Menteri ingin mengubah stigma guru BK dan menempatkan mereka pada posisi yang sangat penting. Guru BK memiliki peran strategis yang menopang terciptanya kualitas pembelajaran," kata Wamen Fajar dalam keterangannya pada Selasa (23/9).

Dia menyoroti fakta mengkhawatirkan bahwa 34,9 persen remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental, dengan 5,5 persen masuk kategori berat. Lebih jauh, jumlah remaja yang memiliki pikiran bunuh diri kian meningkat.

"Yang lebih memprihatinkan, semakin banyak anak-anak kita yang memiliki pikiran untuk bunuh diri," ujar Wamendikdasmen.

Dia menambahkan, pola pengasuhan di rumah dan keterpaparan gawai sejak dini memperburuk situasi. Lebih dari 30 persen anak usia 0–6 tahun sudah terbiasa menggunakan gawai, memunculkan scroll culture yang membuat anak mudah marah, kehilangan motivasi belajar, dan kurang bersosialisasi.

"Keterikatan anak dengan gawai dan media sosial memicu cyberbullying, stres, depresi, dan penurunan kualitas belajar. Mereka cenderung lebih suka menyendiri, memiliki kemampuan sosial-emosional yang rendah, dan lebih percaya berbagi cerita kepada teman sebaya, akun anonim di media sosial, atau bahkan aplikasi AI, dibandingkan kepada orang tua atau guru," kata Wamen Fajar.

Karena itu, Wamen menekankan pentingnya literasi kesehatan mental bagi guru BK, termasuk keterampilan Pertolongan Pertama Psikologis (PFP).

"Bapak Ibu akan dibekali literasi kesehatan mental untuk mendeteksi masalah anak dan memberikan pertolongan pertama psikologis. Ini adalah peran krusial guru BK, meski bukan berarti menjadi psikolog," ujar dia.

Diketahui, Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 11 Tahun 2025 menekankan bahwa guru mata pelajaran juga memiliki peran sebagai guru wali yang berkolaborasi dengan guru BK dan wali kelas untuk memastikan kesejahteraan murid, termasuk dalam pencegahan perundungan dan kekerasan.

Program `7 Jurus BK Hebat` menjadi salah satu terobosan nasional untuk membekali guru dengan keterampilan konseling dasar yang kreatif, praktis, dan menggembirakan, agar seluruh murid Indonesia dapat bertumbuh dalam lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan penuh makna.

Dalam laporannya, Kepala BGTK Provinsi Sumatra Barat, Sri Yulianti mengibaratkan sekolah sebagai padepokan, tempat para guru berlatih layaknya pendekar yang tengah mencari ilmu.

Melalui pelatihan ini, para fasilitator diharapkan dapat mengumpulkan tujuh kitab yang berisi 7 Jurus BK Hebat untuk kemudian disebarkan di daerah masing-masing.

"Pelatihan ini kami laksanakan untuk membekali fasilitator daerah. Nantinya, mereka akan menemukan dan mengumpulkan tujuh kitab yang berisi tujuh jurus BK Hebat," kata Sri.

Pelatihan ini, lanjut Sri, menggunakan pendekatan aktivitas yang menekankan partisipasi, refleksi, penguatan konsep, hingga aplikasi.

Dia juga berharap hasil pelatihan ini mampu mewujudkan sekolah yang aman, nyaman, dan menggembirakan. "Harapannya, Bapak Ibu dapat mewujudkan anak-anak yang kuat. Karena bimbingan yang hebat akan melahirkan siswa yang kuat," dia menambahkan.

KEYWORD :

Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq Guru BK Polisi Sekolah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :