Selasa, 23/09/2025 18:17 WIB

Kemdikdasmen Gencarkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Jabar

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) melalui Pusat Penguatan Karakter bersama Komisi X DPR RI menggencarkan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH) di Jawa Barat (Jabar).

Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Media, Ma`ruf (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) melalui Pusat Penguatan Karakter bersama Komisi X DPR RI menggencarkan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH) di Jawa Barat (Jabar).

Gerakan ini menanamkan pembiasaan positif sejak dini sebagai fondasi lahirnya generasi sehat, cerdas, dan berkarakter menuju Indonesia Emas 2045.

Kegiatan sosialisasi yang dihadiri 126 peserta dari dinas pendidikan, kantor Kementerian Agama, guru, tenaga kependidikan, dan komite sekolah ini menjadi langkah konkret sinergi pemerintah dan legislatif dalam memperkuat pembangunan karakter bangsa.

Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bidang Komunikasi dan Media, Ma’ruf, menegaskan bahwa program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat bukan sekadar slogan, melainkan rutinitas nyata yang perlu ditanamkan di rumah, sekolah, dan masyarakat.

"Karakter lahir dari rutinitas sederhana yang konsisten. Jika 7 KAIH tersebut dilakukan bersama, anak-anak akan tumbuh sehat, cerdas, disiplin, dan tangguh," kata Ma`ruf.

Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), Kemdikdasmen, Rusprita Putri Utami, menambahkan bahwa gerakan ini sejalan dengan Asta Cita Keempat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia, pendidikan, dan karakter bangsa.

"Kami mengajak Catur Pusat Pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat, dan media) bersama membiasakan 7 KAIH agar tercipta generasi tangguh menuju Indonesia Emas 2045," ujar dia.

Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI, Habib Syarief Muhammad menekankan pentingnya membangun kebiasaan baik sebagai fondasi masa depan bangsa.

"Ketika kita berbicara tentang pembentukan karakter anak-anak kita, kita sebenarnya sedang membicarakan fondasi masa depan bangsa, fondasi yang akan menentukan bagaimana mereka berdiri, berlari, bahkan terbang menembus cakrawala kehidupan," kata Habib.

"7 KAIH hadir bukan sekadar sebagai rangkaian aktivitas atau rutinitas sehari-hari, melainkan sebagai sebuah orkestra kehidupan yang tersusun rapi, harmonis, dan penuh makna," dia menambahkan.

Dari sisi daerah, Firman Oktora selaku Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, menyampaikan bahwa gerakan ini selaras dengan upaya Jawa Barat mewujudkan sumber daya manusia unggul yang cageur, bageur, bener, pinter, dan singer.

Praktik baik di tingkat satuan pendidikan disampaikan oleh Heru Ekowati, Kepala SMAN 5 Bandung. Dia memaparkan bahwa penerapan 7 KAIH dilakukan melalui aktivitas harian terintegrasi di kelas, lingkungan sekolah, dan kegiatan luar ruang.

"Pembiasaan tersebut meliputi bangun pagi dan sapa pagi, pembinaan budi pekerti serta pendampingan kegiatan keagamaan sesuai keyakinan, berolahraga melalui Senam Anak Indonesia Hebat dan pekan olahraga, makan sehat dan bergizi melalui program makan bergizi gratis dan sarapan sehat, gemar belajar melalui kegiatan literasi, bulan bahasa, pemantapan Tes Kompetensi Akademik (TKA), serta pengembangan soft skill, bermasyarakat melalui kegiatan pungut sampah, bakti desa, santunan, kerja bakti, dan menyanyikan lagu kebangsaan, hingga edukasi tidur cepat untuk membentuk pola hidup sehat," kata Heru.

Selain itu, dampak positif dari gerakan ini juga dirasakan oleh peserta didik di berbagai jenjang. Farida Utami, Kepala TK Assalam, menuturkan bahwa keberhasilan penerapan 7 KAIH di sekolah tidak lepas dari kolaborasi guru dan orang tua.

"Anak-anak penuh semangat menceritakan Tujuh Kebiasaan Baik yang dilakukan, orang tua pun juga aktif melaporkan perkembangan kebiasaan baik anak," ujar Farida.

Pelaksanaan kegiatan ini juga menegaskan komitmen implementasi Surat Edaran Bersama Nomor 1 Tahun 2025 tentang Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan yang diterbitkan Kemdikdasmen bersama Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agama.

Melalui sosialisasi ini, Kemdikdasmen berharap seluruh ekosistem pendidikan dapat semakin solid menanamkan 7 KAIH. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar gerakan ini tidak berhenti sebagai kampanye, melainkan tumbuh menjadi budaya nasional yang menguatkan karakter anak Indonesia di setiap rumah dan sekolah.

KEYWORD :

Kemdikdasmen 7 KAIH Kebiasaan Anak Indonesia Hebat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :