Senin, 22/09/2025 16:30 WIB

Asal Usul Penamaan Gunung Semeru di Jawa Timur

Gunung Semeru merupakan gunung api tertinggi di Pulau Jawa, dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut

Ilustrasi - Gunung Semeru (Foto: Antara/Seno)

Jakara, Jurnas.com - Gunung Semeru merupakan gunung api tertinggi di Pulau Jawa, dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut. Gunung yang terletak di Jawa Timur ini bukan hanya puncak tertinggi di Pulau Jawa, tetapi juga simbol spiritual yang menyatu dalam budaya dan sejarah Nusantara. Nama "Semeru" menyimpan makna yang lebih dalam dari sekadar identitas geografis.

Penamaan Semeru diyakini berasal dari kata "Sumeru" atau "Mahameru", sebuah gunung suci dalam ajaran Hindu–Buddha kuno. Dalam mitologi India, Mahameru dipercaya sebagai poros alam semesta tempat bersemayam para dewa.

Keyakinan ini masuk ke tanah Jawa seiring datangnya pengaruh Hindu–Buddha sejak abad keempat masehi. Konsep gunung sebagai pusat kosmos kemudian diadaptasi oleh kerajaan-kerajaan besar seperti Mataram Kuno dan Majapahit.

Seiring berkembangnya kepercayaan lokal, muncul legenda pemindahan Gunung Mahameru dari India ke Pulau Jawa. Dalam cerita turun-temurun, para dewa memindahkan Mahameru agar tanah Jawa yang labil menjadi seimbang dan tetap berada di tempatnya.

Proses pemindahan itu melibatkan Dewa Wisnu dan Brahma yang bekerja sama menarik Mahameru ke tengah-tengah Pulau Jawa. Saat ditanamkan, bagian-bagian gunung raksasa itu pecah dan menciptakan deretan gunung lain, sementara puncaknya menjadi Semeru.

Cerita ini tak hanya hidup dalam kitab dan tradisi, tapi juga tercermin dalam lanskap pegunungan di Jawa Timur. Gunung-gunung seperti Bromo, Arjuna, dan Welirang dipercaya sebagai bagian dari pecahan Mahameru.

Bagi masyarakat Tengger yang tinggal di kaki Semeru, gunung ini lebih dari sekadar tempat tinggal para roh atau dewa. Mereka memandang Semeru sebagai tempat suci yang menjadi penghubung antara dunia manusia dan alam gaib.

Keyakinan itu tercermin dalam ritual adat seperti Upacara Karo, dan Yadnya Kasada, yang hingga kini masih dijalankan secara turun-temurun. Meski ritualnya dilakukan di Gunung Bromo, gunung Semeru tetap menjadi titik utama penghormatan spiritual mereka.

Di masa kini, Semeru dikenal luas sebagai destinasi favorit para pendaki dan pencinta alam. Namun di balik jalur pendakian dan panorama Ranu Kumbolo, Semeru menyimpan dimensi lain yang sering luput dari sorotan.

Gunung ini tidak hanya menghadirkan keindahan, tapi juga memanggil ingatan kolektif tentang hubungan manusia, alam, dan keyakinan kuno. Ia adalah saksi bisu dari perjalanan panjang peradaban, mitos, dan spiritualitas di bumi Jawa. (*)

KEYWORD :

Jawa Timur Gunung Semeru Asal usul Sejarah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :