
Ilustrasi - Makan Segenggam Blueberry Sehari Bisa Tajamkan Daya Ingat (Foto: RRI)
Jakarta, Jurnas.com - Blueberry, buah kecil berwarna biru tua ini, ternyata punya potensi besar untuk mendukung fungsi otak. Dalam dua belas studi ilmiah terpisah, konsumsi rutin blueberry terbukti memberi dampak positif pada memori dan kemampuan berpikir.
Hal ini berkaitan dengan kandungan anthocyanin, senyawa alami yang memberi warna khas pada blueberry. Senyawa ini dikenal sebagai antioksidan kuat yang dapat menekan peradangan dan menjaga kesehatan pembuluh darah.
Karena otak membutuhkan pasokan oksigen dan glukosa secara konstan, kelancaran aliran darah menjadi faktor penting. Anthocyanin membantu pembuluh darah lebih fleksibel sehingga aliran darah ke otak lebih optimal.
Tak hanya itu, blueberry juga mengandung serat alami yang memperlambat pencernaan gula dan membantu menjaga kestabilan insulin. Metabolisme yang lebih stabil ini berdampak langsung pada ketahanan fokus dan kejernihan berpikir sepanjang hari.
Dalam sejumlah uji coba, konsumsi blueberry ditunjukkan mampu meningkatkan hasil tes kognitif. Peningkatan terlihat baik pada tugas-tugas memori jangka pendek maupun pengendalian impuls dalam situasi penuh tekanan.
Efeknya tidak hanya berlaku pada kelompok usia tertentu. Anak-anak, orang dewasa paruh baya, hingga lansia menunjukkan respons positif terhadap konsumsi blueberry harian.
Pada anak usia sekolah, minuman berbahan blueberry terbukti meningkatkan kemampuan mengingat secara langsung maupun tertunda. Ini sangat relevan dengan kebutuhan belajar di kelas yang mengharuskan siswa menyerap dan mengolah informasi dalam waktu singkat.
Sementara pada orang dewasa yang menghadapi tekanan kerja, blueberry membantu mempertahankan fokus lebih lama. Bahkan dalam kondisi kelelahan mental, mereka tetap mampu menyelesaikan tugas dengan akurasi lebih tinggi.
Bagi lansia yang mulai mengalami gangguan daya ingat ringan, konsumsi blueberry selama 12 minggu menunjukkan peningkatan pada tes asosiasi kata dan kemampuan mengingat daftar. Artinya, memori sehari-hari yang penting untuk aktivitas rutin pun ikut terbantu.
Studi pemindaian otak menunjukkan bahwa asupan blueberry juga memperbaiki perfusi darah dan aktivitas di area otak yang berperan dalam fungsi kognitif. Ini menunjukkan efeknya tidak hanya dirasakan, tapi juga dapat diamati secara biologis.
Rata-rata studi menggunakan takaran sekitar satu cangkir blueberry per hari, baik dalam bentuk segar, beku, atau bubuk. Konsistensi dalam konsumsi harian menjadi kunci munculnya manfaat yang stabil.
Blueberry mudah dikombinasikan dengan makanan lain tanpa perlu persiapan rumit. Bisa dicampur dalam yogurt, oatmeal, atau dijadikan camilan sehat di sela aktivitas.
Bagi penderita diabetes, blueberry tetap bisa dikonsumsi dalam jumlah wajar karena serat dan antioksidannya membantu menjaga kestabilan gula darah. Namun tetap disarankan memantau respons tubuh masing-masing.
Para peneliti kini tengah memetakan lebih jauh bagaimana metabolit dari anthocyanin bekerja di dalam tubuh. Mereka juga meneliti kapan waktu konsumsi paling efektif, serta apakah efeknya berbeda tergantung pola makan atau gaya hidup seseorang.
Meskipun manfaatnya bersifat bertahap dan tidak drastis, hasilnya tetap penting. Peningkatan memori dan fokus, walau kecil, sangat berarti dalam aktivitas sehari-hari yang menuntut ketajaman mental. (*)
Studi ini telah dipublikasikan di jurnal Nutrients, Antioxidants, dan Journal of the International Society of Sports Nutrition. Sumber: Earth
KEYWORD :Blueberry Kesehatan Otak Nutrisi Otak