Kamis, 18/09/2025 22:55 WIB

Berkat TV Interaktif, Siswa Difabel Lebih Fokus Belajar

Di sekolah luar biasa (SLB), perangkat ini terbukti membantu menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan menyenangkan, termasuk bagi murid-murid berkebutuhan khusus atau difabel.

Siswa difabel belajar menggunakan TV interaktif (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Program digitalisasi pembelajaran melalui penggunaan perangkat TV interaktif (Interactive Flat Panel/IFP) mulai dirasakan manfaatnya oleh guru, murid, hingga orang tua.

Di sekolah luar biasa (SLB), perangkat ini terbukti membantu menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan menyenangkan, termasuk bagi murid-murid berkebutuhan khusus atau difabel.

Salah satu guru SLB B-C Alfiany, Jakarta Barat, Melda Novitasari, mengatakan bahwa dampak positif TV interaktif bagi dirinya maupun para murid.

"Murid kami rata-rata merupakan murid tunagrahita, tunarungu, dan autis. Mereka memiliki persoalan daya fokus yang rendah. Tapi dengan TV interaktif ini, mereka jauh lebih fokus saat belajar," kata Melda di Jakarta pada Selasa (16/9).

Melda mengatakan bahwa SLB B-C Alfiany, Jakarta Barat melayani anak tunagrahita, autis, dan tunarungu, dan kini telah menggunakan TV interaktif di seluruh kelas, mulai dari jenjang SDLB hingga SMALB. Para guru mengatur penggunaannya agar lebih efektif dan sesuai tujuan pembelajaran.

"Saya biasanya menggunakan TV interaktif untuk pembelajaran matematika. Selain itu, kami juga mengajarkan Al-Qur’an digital melalui TV interaktif ini, dan anak-anak lebih senang serta antusias dalam belajar," Melda menambahkan.

Hal serupa juga dirasakan di SLBN 1 Jakarta. Salah seorang guru, Eko Wahyu Wijoyo Kusuma, menuturkan bahwa secara bergantian, setiap kelas memanfaatkan TV interaktif untuk mendukung pembelajaran bagi murid dengan berbagai ketunaan.

"Penggunaan TV interaktif ini membuat pembelajaran lebih menarik, karena pendekatan visual dan audio, serta interaksi dalam penggunaannya," ujar Eko.

Menurut dia, IFP mendukung pendekatan multisensori yang menjadi prinsip utama pembelajaran di sekolah tersebut.

"Prinsip kami adalah pembelajaran diferensiasi sesuai kemampuan setiap anak. Dengan papan interaktif ini, guru bisa menyesuaikan materi dengan kemampuan masing-masing murid," kata Eko.

Eko menambahkan, fitur lengkap IFP mempermudah guru karena fungsi laptop, LCD, speaker, dan papan tulis tersedia dalam satu perangkat sehingga memudahkan persiapan pembelajaran.

Manfaat TV interaktif dirasakan oleh para orang tua. Salah satunya, Iqthoria Himma Rubayani, orang tua dari Syahir Abqari Nur Kusuma, murid SLB B-C Alfiany.

"Kemarin ada pembelajaran bina diri tentang mencuci baju. Di rumah, anak saya langsung mempraktikkan mencuci bajunya sendiri. Rupanya, langkah-langkah yang disampaikan secara visual melalui TV interaktif itu membekas sekali," ujar Iqthoria.

Dia menyebut setiap pulang sekolah putranya selalu antusias menceritakan kegiatan belajar dengan papan interaktif.

"Gurunya setiap hari membagikan video pembelajaran di grup orang tua. Saya bahagia sekali, anak saya yang pemalu sekarang berani mencoba menulis atau menggambar di TV interaktif," dia menambahkan.

Diketahui, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) terus menyalurkan perangkat IFP ke sekolah, termasuk SLB, sebagai bagian dari program digitalisasi pembelajaran.

Program ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025 tentang Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan dan Revitalisasi Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Pembangunan dan Pengelolaan Sekolah Menengah Atas Unggul Garuda, dan Digitalisasi Pembelajaran.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kemdikdasmen, Tatang Muttaqin, menyampaikan bahwa tahun ini ada 2.360 SLB yang menjadi target program tersebut.

"Saat ini kami dalam proses pengiriman TV interaktif, terutama untuk wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten," kata Tatang.

Dia berharap SLB penerima bantuan dapat memanfaatkan perangkat ini untuk mendukung pembelajaran di kelas. "Dengan demikian, guru bisa menciptakan suasana belajar yang lebih efektif dan bermakna, serta mengembangkan potensi murid," Tatang menambahkan.

KEYWORD :

TV Interaktif Digitalisasi Pembelajaran Kemdikdasmen Siswa Difabel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :