Kamis, 18/09/2025 19:34 WIB

KUR Perumahan Disebut Bisa serap 9 Juta Pekerja

Sektor konstruksi termasuk perumahan bukan sekadar pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga penggerak utama ekonomi nasional

Rumah subsidi Kementerian PUPR (Foto: ISt)

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Anindya Novyan Bakrie mengatakan, Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan berpotensi menyerap 9 juta tenaga kerja.

Setiap pembangunan satu unit rumah dapat menyerap 5 hingga 6 tenaga kerja langsung, dan mendorong lebih dari 140 sektor industri turunan, mulai dari semen, baja, kayu, hingga jasa transportasi.

Sektor konstruksi termasuk perumahan bukan sekadar pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga penggerak utama ekonomi nasional, menjadi sektor terbesar setelah pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan.

"Dengan anggaran Rp130 triliun tahun ini, program KUR perumahan berpotensi menyerap 4 sampai 5 juta tenaga kerja konstruksi," kata Anindya.

"Jika ditambah efek backward linkage ke industri pendukung seperti semen, baja, keramik, furnitur, dan logistik, jumlahnya bisa mencapai 9 juta tenaga kerja,” tambahnya.

Namun demikian, Anindya juga menyoroti tantangan besar dalam pembiayaan sektor ini, khususnya terkait tingginya biaya modal dan bunga kredit yang dinilai masih memberatkan.

“Ketika bunga kredit terlalu mahal, pengembang enggan membangun rumah. Kontraktor kesulitan membiayai proyek, dan pelaku usaha bahan bangunan tidak dapat meningkatkan pasokan mereka,” katanya.

Untuk itu, Kadin lanjut Anindya menyambut baik skema subsidi suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor perumahan, yang menurutnya sangat strategis.

KEYWORD :

Kadin Indonesia Anindya Bakrie KUR Perumahan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :