
Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi (tengah) dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat (Foto: Ist/Kementrans)
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans), Viva Yoga Mauladi, menegaskan komitmen kementeriannya dalam mendorong kawasan transmigrasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Hal ini disampaikannya dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, yang turut dihadiri jajaran pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan ratusan warga setempat.
“Di Papua Barat kita ingin lahir kabupaten yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan perdagangan baru," ujar Viva Yoga dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis(18/9).
Wamentrans menekankan pihaknya ingin transmigrasi tidak hanya soal pemindahan penduduk, tetapi juga tentang penciptaan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi berbasis keunggulan lokal.
Ia juga menekankan bahwa program transmigrasi kini telah berubah paradigma. Jika sebelumnya bersifat sentralistik, kini lebih desentralistik dan bottom-up, memungkinkan pemerintah daerah berperan aktif dalam pengembangan wilayahnya melalui produk unggulan lokal.
Salah satu contoh nyata yang disorot Viva adalah Cokelat Manokwari Selatan (Coklat Mansel), hasil perkebunan kakao di Distrik Ransiki. "Saya mendengar oleh-oleh khas ini sudah beredar di Jakarta dan beberapa negara di Eropa," kata dia.
Dia berharap produk seperti ini perlu dikembangkan lebih besar. Dengan industrialisasi produk unggulan yang berorientasi pasar yang lebih besar inilah membuat pembangunan mampu mendistribusikan kesejahteraan pada semua lapisan masyarakat.
"Perlu mendatangkan investor untuk membangun pabrik kakao (coklat) yang berorientasi eskpor," kata dia.
Menurutnya, industrialisasi berbasis komoditas unggulan lokal adalah kunci untuk pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kunjungan tersebut, Kementerian Transmigrasi melalui Viva Yoga menyalurkan bantuan sebesar Rp18,1 miliar untuk mendukung pengembangan kawasan transmigrasi di Papua Barat, dengan rincian Rp10,4 miliar untuk Papua Barat, dan Rp7,7 miliar untuk Manokwari Selatan.
Viva Yoga mengatakan, bantuan itu digunakan untuk Kawasan Transmigrasi Momiwaren berupa pembangunan toilet dan sarana air bersih di 3 Sekolah Dasar dan 1 SMP.
Kemudian rehabilitasi 4 SD dan 2 SMP, dan peningkatan jalan lingkungan sepanjang 1,5 km. Sedang untuk di Kawasan Transmigrasi Oransbari untuk membangun dua gereja.
"Semua kita lakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan kemajuan Papua Barat," kata Wamen Viva Yoga.
Sebagai bagian dari program pemetaan potensi daerah, Viva Yoga juga meninjau Tim Ekspedisi Patriot (TEP), yang terdiri dari 20 mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Tim ini akan melakukan riset di empat kawasan transmigrasi untuk mengidentifikasi potensi unggulan dan strategi pengembangannya.
Saat bertemu para peneliti, pria asal Lamongan, Jawa Timur, itu memberi semangat selama mereka menjalankan tugas, misi, dan pengabdian, “seperti Kuliah Kerja Nyata kan," ucapnya.
KEYWORD :Wamentrans Viva Yoga Mauladi Kawasan Transmigrasi Papua Barat Sentra Ekonomi