Kamis, 18/09/2025 12:39 WIB

Studi Ungkap Ekstrak Kakao Bisa Perpanjang Umur

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa suplemen ekstrak kakao dapat membantu memperpanjang umur.

Ilustrasi - ekstrak kakao (Foto: Courtesy Image)

Jakarta, Jurnas.com - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa suplemen ekstrak kakao dapat membantu memperpanjang umur dengan cara memperlambat peradangan yang mempercepat penuaan.

Dikutip dari New York Post, pada Kamis (18/9), penulis studi Dr. Howard Sesso menekankan bahwa penelitian ini menyoroti manfaat makanan nabati bagi kesehatan jantung, termasuk produk kakao yang kaya flavanol.

“Hal ini memperkuat pentingnya pola makan nabati yang beragam dan berwarna-warni, terutama dalam konteks peradangan,” kata Sesso.

Studi sebelumnya telah menemukan bahwa ekstrak kakao mampu menurunkan penanda inflamasi dalam tubuh. Flavanol yang tinggi dalam kakao bersifat antioksidan, membantu mengurangi peradangan, mencegah pembekuan darah, dan meningkatkan fungsi pembuluh darah.

Uji coba jangka panjang COSMOS dilakukan di Rumah Sakit Brigham, meneliti efek ekstrak kakao terhadap kesehatan jantung serta peradangan kronis tingkat rendah yang mempercepat penuaan dan meningkatkan risiko penyakit kronis.

“Kami menyadari pentingnya tumpang tindih antara penuaan yang sehat dan kesehatan kardiovaskular, di mana peradangan terkait penuaan dapat mengeraskan arteri dan menyebabkan penyakit kardiovaskular," kata Sesso, Direktur Asosiasi Divisi Pengobatan Pencegahan di Rumah Sakit Brigham and Women`s.

Sesso dan tim menganalisis sampel darah dari 598 peserta COSMOS berusia 60 tahun ke atas yang mengonsumsi suplemen ekstrak kakao selama dua tahun.

Mereka melacak perubahan biomarker peradangan, termasuk tiga protein pro-inflamasi, satu protein anti-inflamasi, dan satu protein perantara kekebalan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar satu protein pro-inflamasi yang dikaitkan dengan risiko penyakit jantung menurun hingga 8,4 persen per tahun pada peserta yang mengonsumsi suplemen kakao dibandingkan kelompok plasebo. Ini memungkinkan pengonsumsi ekstrak kakao memiliki risiko 27 persen lebih rendah meninggal akibat penyakit kardiovaskular.

“Menariknya, kami juga mengamati peningkatan interferon-γ, sitokin yang berhubungan dengan imun, yang membuka pertanyaan baru untuk penelitian di masa mendatang,” kata Dr. Yanbin Dong, penulis senior studi.

Dong menambahkan, meskipun ekstrak kakao bukan pengganti gaya hidup sehat, hasil ini menggembirakan dan menekankan potensi kakao dalam memodulasi peradangan seiring bertambahnya usia. (*)

KEYWORD :

Suplemen ekstrak kakao Kesehatan panjang umur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :