
Legenda Inggris dan Manchester United, David Beckham (Foto: Sky Sports)
Jakarta, Jurnas.com - Legenda Manchester United, David Beckham, mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap klub dan mengkritik penampilan para pemain di lapangan.
The Red Devils kembali menelan kekalahan memalukan 3-0 dari rival sekota, Manchester City, pada Minggu lalu, dengan gol dari Phil Foden dan Erling Haaland, yang menjadi kekalahan ketiga mereka dalam lima pertandingan awal musim 2025-26.
Kekalahan dari City sendiri tidak sepenuhnya mengejutkan mengingat kualitas tim lawan, namun United terus tampil di bawah ekspektasi di bawah arahan pelatih saat ini, Ruben Amorim.
Dilansir dari Sportsmole pada Rabu (17/9), David Beckham yang juga merupakan mantan pemain klub, menyuarakan kekecewaannya, dengan mengatakan:
"Being an ex-player, and being a fan of the club, I would hope that they are hurting like we are as fans, and I`m sure they are because they`re professionals. They`re not going out there not wanting to win the game. They`ve just come up against a team like City, at City. Whenever you lose these games, you don`t go out for a few weeks because you know you can`t walk around Manchester and bump into United fans, because it`s just not a good place to be in. It was a very hard watch yesterday, and like I said, as a United fan, I`m fed up with watching these games and seeing what we`re seeing as fans."
Setelah menutup musim lalu di posisi ke-15, saat ini Manchester United menempati peringkat ke-14 di klasemen Premier League dengan hanya mengumpulkan empat poin dari empat pertandingan pertama musim ini.
Sejak diangkat pada November 2024, Amorim hanya berhasil memenangkan 25,8% pertandingan bersama United, yang menjadi persentase kemenangan terendah sepanjang sejarah klub.
Salah satu sorotan terbesar terhadap pelatih asal Portugal ini adalah pengaturan lini tengah tim. Formasi double pivot yang digunakan sering kali dieksploitasi oleh tim lawan musim lalu, dan masalah ini masih terlihat musim ini.
Keputusan Amorim menempatkan Bruno Fernandes di salah satu posisi double pivot juga menimbulkan kritik dari suporter, karena gelandang berusia 31 tahun tersebut kesulitan menangani tanggung jawab tambahan secara defensif.
Meski banyak yang mempertanyakan formasi 3-4-2-1 yang dipilih pelatih, beberapa pelatih lain seperti Oliver Glasner dari Crystal Palace berhasil menjalankan formasi serupa di Premier League.
Perbedaannya, Glasner memastikan lini tengahnya tidak dikuasai lawan dengan meminta bek tengah maju membantu, sesuatu yang jarang dilakukan oleh bek United saat menghadapi serangan balik.
Jika Amorim enggan menambah pemain di lini tengah untuk memberikan kestabilan lebih, langkah terbaik adalah memindahkan Fernandes dari double pivot. Jika tidak, United kemungkinan akan terus kebobolan gol yang seharusnya bisa dihindari.
KEYWORD :Sepakbola Dunia Ruben Amorim Manchester United David Beckham