Selasa, 16/09/2025 21:19 WIB

Ini Strategi Pemerintah Wujudkan Swasembada Garam

Membangun kawasan sentra industri garam nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) seluas 13.000 hektare

Saat Ang Ling mengecek lahan produksi garam

Jakarta, Jurnas.com - Indonesia menargetkan swasembada garam alias tidak lagi impor pada tahun 2027.

Untuk mempercepat target tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan sejumlah program peningkatan produksi garam domestik.

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP Koswara, menyampaikan dua strategi utama untuk mewujudkan swasembada 2027.

Pertama, membangun kawasan sentra industri garam nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) seluas 13.000 hektare, yang ditargetkan menambah produksi hingga 2,6 juta ton.

Kedua, intensifikasi lahan garam eksisting, dengan harapan meningkatkan produktivitas hingga 30%.

Koswara menambahkan, kebutuhan garam konsumsi rumah tangga sebenarnya sudah dapat dipenuhi dari produksi lokal. Namun, kebutuhan garam industri masih mengandalkan impor.

“Kalau untuk konsumsi masyarakat sebenarnya sudah swasembada, yang masih bergantung impor adalah garam industri,” kata Koswara.

Kebutuhan bahan baku garam nasional pada 2024 dan 2025 diperkirakan mencapai 4,9 juta ton dan diasumsikan naik 2,5% per tahun seiring pertumbuhan penduduk dan sektor industri.

Rencana produksi dalam negeri pada 2025 sebesar 2,25 juta ton. Jika ditambah sisa stok 836.000 ton, maka pasokan garam lokal akan memenuhi 63% dari total kebutuhan.

KEYWORD :

Swasembada Pangan Impor Garam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :