Senin, 15/09/2025 15:08 WIB

Berbakti kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal, Benarkah Bisa?

Bagi banyak orang, kepergian orang tua adalah kehilangan yang paling dalam. Namun dalam ajaran Islam, cinta dan bakti seorang anak tak pernah berhenti meski orang tua telah meninggal dunia.

Ilustrasi sedang berdoa (Foto: Pexels/Thridman)

Jakarta, Jurnas.com - Bagi banyak orang, kepergian orang tua adalah kehilangan yang paling dalam. Namun dalam ajaran Islam, cinta dan bakti seorang anak tak pernah berhenti meski orang tua telah meninggal dunia. Justru, ada banyak cara untuk terus mengabdi dan mengalirkan pahala bagi mereka yang telah tiada.

Rasulullah ﷺ bersabda, "Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang saleh.” (HR. Muslim). Hadis ini menjadi penegas bahwa doa anak adalah bentuk bakti yang tidak terputus oleh kematian.

Karena itu, banyak ulama menekankan pentingnya mendoakan kedua orang tua setiap hari, bukan hanya saat momen tertentu seperti ziarah kubur atau haul. Doa yang tulus dari anak dapat menjadi cahaya di alam kubur dan pelipur bagi mereka yang telah wafat.

Namun bakti tak hanya sebatas pada lisan dan doa. Islam membuka pintu luas bagi anak untuk menghadiahkan amal-amal kebaikan atas nama orang tua.

Sedekah yang diniatkan untuk mereka, wakaf yang diberikan atas nama mereka, hingga amal-amal sosial yang dilakukan dengan harapan pahala mengalir kepada mereka, semuanya memiliki landasan dalam riwayat sahih. Selama diniatkan dengan benar, amal itu akan sampai.

Tak sedikit anak yang membayar utang orang tua atau menunaikan nazar yang belum sempat ditunaikan semasa hidup. Bahkan ada yang meneruskan amal baik yang pernah dimulai orang tuanya sebagai bentuk cinta yang belum selesai.

Bakti juga bisa diwujudkan dalam bentuk hubungan sosial. Rasulullah ﷺ menganjurkan anak untuk menjaga tali silaturahmi dengan kerabat dan sahabat orang tua sebagai bentuk penghormatan kepada mereka.

Dalam sebuah riwayat, beliau pernah menegaskan bahwa menjaga hubungan dengan orang-orang yang dulu dekat dengan orang tua termasuk bentuk kesetiaan dan adab seorang anak. Ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan bakti dalam dimensi yang luas, tak hanya ritual tetapi juga sosial.

Di sisi lain, menjaga nama baik orang tua menjadi bagian penting dari pengabdian yang sering luput disadari. Ketika anak hidup dengan jujur, amanah, dan menjadi pribadi yang terpuji, maka nama baik orang tua ikut terangkat.

Hal ini menjadi pengingat bahwa setiap langkah anak adalah cerminan dari nilai dan pendidikan yang ditanamkan orang tua semasa hidup. Maka ketika anak berbuat baik, sejatinya ia sedang memperpanjang pahala dan kemuliaan bagi orang tuanya. (*)

Wallahu`alam

KEYWORD :

Berbakti kepada orang tua Anak soleh Orang tua meninggal Doa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :