
Kemdikdasmen memberikan bantuan sarpras untuk sekolah terdampak banjir di Bali (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dasmen), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Gogot Suharwoto, memastikan bahwa sekolah yang terdampak banjir di Provinsi Bali telah memperoleh bantuan.
"Kami akan memberikan bantuan berupa sarana dan perbaikan prasarana sekolah sehingga mengurangi risiko dampak banjir, pada tahun anggaran 2026," kata Gogot di Bali, pada Kamis (11/9) lalu.
Dirjen Gogot yang didampingi Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bali, I Made Alit Dwitama, mengunjungi beberapa sekolah di Bali, yaitu SDN 04 Dauh Puri, SDN 12 Duh Puri, SDN 10 Paguyangan, dan SDN 11 Paguyangan. Di keempat sekolah ini ia memberikan sejumlah bantuan berupa school kit kepada murid-murid yang terdampak banjir.
"Data sementara, sebanyak 60 sekolah mengalami rusak berat, sedangkan 906 siswa dan 74 guru terdampak banjir," ujar dia.
Dirjen Gogot melanjutkan ada ribuan sekolah di Bali yang terdampak banjir akibat curah hujan yang tinggi pada Selasa, 9 September 2025 pukul 23.15 WITA.
Berdasarkan pemetaan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), terdapat 1.835 sekolah yang terdampak banjir, yang meliputi 214 sekolah di Kabupaten Badung, 285 sekolah di Kabupaten Gianyar, 226 sekolah di Kabupaten Jembrana, 49 sekolah di Kabupaten Klungkung, 113 sekolah di Kabupaten Tabanan, dan 948 sekolah di Kota Denpasar.
Musibah banjir di Bali menelan korban jiwa. Dari 16 jiwa, 14 orang meninggal dunia dan dua orang lainnya masih belum ditemukan. Banjir juga mengakibatkan 562 jiwa mengungsi dari tempat tinggalnya. Terhadap musibah ini, Dirjen Gogot menyatakan prihatin dan menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada seluruh korban banjir.
Sementara itu, ketika musibah banjir datang, sekolah-sekolah di Bali sedang libur Hari Raya Pagerwesi, sehingga tidak ada aktivitas pembelajaran di sekolah. Saat ini pihak sekolah melakukan pengecekan kondisi sekolah.
Adapun Dinas Pendidikan Bali melalui Sekretariat SPAB Bali melakukan pembaruan pendataan sekolah terdampak banjir, pada dashboard. Gubernur Bali dan Walikota Denpasar telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Cuaca Ekstrim selama 7 hari sejak 10 hingga 17 September 2025.
Dirjen Gogot menghimbau kepada pemerintah daerah di Bali agar tetap menyelenggarakan layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing.
"Layanan pendidikan harus tetap diberikan segera untuk memastikan anak-anak kita tetap belajar walaupun di kondisi pasca darurat bencana," dia menambahkan.
KEYWORD :Banjir Bali Bencana Alam Kemdikdasmen Bantuan Sarpras Gogot Suharwoto